Pelatih Semen Padang, Nilmaizar, mengungkapkan kekecewaannya terhadap kepemimpinan wasit Najamudin Aspiran, saat timnya berhadapan dengan Persipura Jayapura pada laga penyisihan Grup B Piala Jenderal Sudirman di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Selasa (17/11/2015).
Menjelang laga usai, Semen Padang sebenarnya sudah unggul 2-1. Namun, pada menit ke-86, Persipura Jayapura mendapatkan hadiah penalti setelah wasit menilai pemain Semen Padang, Mohamaddu Alhadji, menyentuh bola dengan tangan di kotak terlarang.
Tak pelak, Nilmaizar dan para pemainnya memprotes keputusan wasit Najamudin Aspiran tersebut. Bahkan, mereka sempat tak mau melanjutkan laga selama sekitar lima menit, meskipun aksi mereka tak dapat mengubah situasi.
Ian Louis Kabes yang ditunjuk sebagai eksekutor sukses menjalankan tugasnya dan membawa Persipura menyamakan kedudukan menjadi 2-2. Laga pun akhirnya dilanjutkan ke babak adu penalti yang akhirnya dimenangkan oleh Persipura Jayapura.
"Wasit parah, tidak punya hati. Seharusnya itu tidak penalti, bisa kok dilihat dari tayangan ulang," ujar Nilmaizar seusai laga kepada JUARA.net.
"Kesalahan terbesar wasit adalah mengambil keputusan penalti, padahal tidak seharusnya itu penalti. Pemain lawan saja kaget dengan keputusan penalti itu," tutur eks pelatih tim nasional Indonesia tersebut.
Dalam kesempatan itu, Nilmaizar juga memberikan data kepada JUARA.net mengenai keputusan kontroversial wasit Najamudin Aspiran pada sejumlah laga. "Kito punyo data (kita punya data)," ucap Nilmaizar dalam bahasa Minang.
Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : |
Komentar