Lolosnya Persipura ke babak 8 besar menjadi salah satu kejutan di Piala Jenderal Sudirman. Pasalnya, tim yang mempersiapkan diri dengan waktu singkat dan tanpa uji coba itu sukses menjadi juara Grup B.
Mereka mampu mengungguli Mitra Kukar, PSM, dan Bali United yang memiliki persiapan lebih ideal. Terlebih lagi, tiga tim itu sudah tampil lebih dulu di Piala Presiden.
Sementara itu, sejak dibubarkan pada awal Juni Persipura vakum tanpa kegiatan apa pun. Pemain banyak yang tidak intensif berlatih untuk menjaga kebugaran tubuhnya dan tentunya sentuhan bola.
Akan tetapi, Persipura tetap menunjukkan konsistensi menjadi salah satu tim terbaik di Indonesia dalam satu dasawarsa terakhir.
Dari catatan statistik, tim besutan Osvaldo Lessa itu menunjukkan keunggulan dari empat pesaingnya.
Dari data yang dihimpun Labbola, Persipura unggul jumlah gol (5), menciptakan peluang (33), dan total tembakan (46).
Maka, haram hukumnya jika tim berjulukan Mutiara Hitam itu disebut beruntung lolos dari Grup B.
"Sebenarnya persiapan kami memang tidak ideal. Bahkan kami tidak fokus dalam latihan taktik dan strategi lantaran pelatih lebih fokus ke program fisik," kata Rocky Bebena, Sekretaris Persipura.
Meski sukses dipenyisihan grup, Ian Louis Kabes dkk tidak merasa di atas angin. Mereka sadar kini berada di grup neraka.
Tim yang bermarkas di Stadion Mandala, Jayapura itu harus bersaing dengan Arema, Borneo United, dan Surabaya United.
"Arema merupakan tim tangguh. Tapi tidak hanya mereka, tim yang lain juga. Kami harus ekstra waspada," ujar Rocky.
"Tapi, kami tetap fokus ke program fisik. Bagi pelatih, fisik yang bagus akan menjadi dasar bagi permainan kami," tuturnya.
Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | - |
Komentar