Persija Jakarta sebentar lagi akan melakukan proses pemilihan ketua umum baru. Klub yang berdiri tahun 1928 itu mengusung moto ‘Spirit to Basic’ bagi calon Ketua Umum baru. Bahkan, nantinya Persija akan kembali mengunakan warna asli, yakni Merah dan Putih.
Hal tersebut disampaikan oleh Biner Tobing di sela-sela jumpa pers Pemilihan Calon Ketua Umum Persija periode 2015-2019. Biner, yang juga ketua dari klub internal Persija, PS Mahasiswa, mengatakan bahwa Persija harus kembali ke warna merah.
“Persija itu merah, jangan diubah-ubah lah itu warna bersejarah,” jelas Biner menjelaskan warna asli Macan Kemayoran kepada JUARA.net di Kantor Persija, Jumat (20/11/2015).
“Ketua Umum yang baru harus tahu bahwa Persija itu ya Merah. Kami harus kembali ke khittahnya Persija. Kalau warnanya kini berubah karena dulu Gubernur Sutiyoso yang mengubahnya,” lanjut Biner dengan nada cukup keras.
Baca Juga: Berikut 11 Syarat untuk Calon Ketua Umum Persija
Di masa lampau, Persija memang menggunakan warna Merah dan Putih sebagai identitas.
Warna tersebut sudah ada sejak Macan Kemayoran berdiri pada tahun 1928. Perubahan warna menjadi oranye terjadi pada tahun 1997 saat Gubernur Sutiyoso mulai membina Persija.
Namun, saat disinggung apakah nanti The Jakmania, para pendukung Persija, juga akan memakai warna merah, alumnus Universitas Indonesia ini tak banyak menjawab. The Jakmania hingga kini identik dengan warna oranye, yang menjadi warna baru Persija pada era 1990-an akhir.
“Biarkan saja suporter dengan warnanya, pengembalian warna merah ini juga menjadi proses pembelajaran sejarah,” tambah pria yang juga mantan Ketua Harian Persija itu, sambil tersenyum.
Pemilihan Ketua Umum Persija akan berlangsung pada 12 Desember 2015.
Persija tampak serius dengan pemilihan kali ini. Jika dilihat dari syarat yang diajukan tim Komite Pemilihan, nantinya ketum baru klub Ibu Kota ini akan lebih fokus membenahi internal klub termasuk dengan pembinaan sepak bola usia muda.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | - |
Komentar