CEO Arema cronus, Iwan Budianto, mengaku enggan berkomentar terkait tuduhan match fixing (pengaturan skor) di Piala Jenderal Sudirman.
"Saya tidak mau berkomentar. Saya pikir teman-teman bisa melihat sendiri," kata Iwan seperti dikutip Wearemania.net, Selasa (1/12/2015).
Sebelumnya, PSSI menduga operator Piala Jenderal Sudirman terlibatdalam pengaturan skor demi tujuan tertentu. Hal tersebut dilontarkan anggota Komite Etik PSSI, Haryo Yuniarto, kepada media massa.
CEO Arema yang akrab disapa IB itu meminta pihak-pihak yang berbicara tentang adanya match fixing tak sekadar menuduh. Ia berharap pihak yang menuding itu memiliki bukti, sehingga tuduhan tersebut kuat dan dapat dipertanggungjawabkan.
"Match fixing ini kan pengaturan. Sekarang bisa dilihat, dua tim finalis Piala Presiden (Persib Bandung dan Sriwijaya FC) saja tidak lolos. Jadi, sudahlah, tidak usah bicara match fixing. Kita lihat saja di lapangan," tuturnya.
Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | wearemania.net. |
Komentar