Saran unik diberikan oleh legenda Pelita Jaya yang kini menjadi asisten pelatih Arema Cronus, I Made Pasek Wijaya. Dia menyarankan pemain U-21 untuk rajin ikut tarkam.
Saran itu dikeluarkan setelah dia melihat banyak pemain muda yang menyia-nyiakan kesempatan tampil maksimal sebagai starter di Piala Jenderal Sudirman.
Menurut Pasek, mental bertanding yang belum matang jadi kendala pemain muda di lapangan. Indikasinya, mereka masih segan berduel dengan lawan yang lebih senior.
Menurut dia, mental bertanding tersebut akan terasah ketika para pemain menghadapi lawan dengan berbagai karakter di tarkam.
"Yang paling penting, di tarkam pasti ketemu pemain senior yang punya karakter keras. Di situ pemain muda belajar melatih mental. Jadi, ketika dapat kesempatan main di klub profesional, mentalnya sudah matang," kata pria 46 tahun itu.
Saran ikut tarkam ini muncul juga karena jam terbang pemain muda yang kini terpangkas dengan tidak adanya kompetisi resmi seperti LSI U-21 pada 2015.
"Era masih muda dulu, saya sering main tarkam. Imbasnya bagus. Ketika dapat kesempatan menjadi starter, langsung bisa menunjukkan semua kemampuan, sehingga tak lama akhirnya dipercaya jadi pemain inti," kata alumni diklat Ragunan tersebut.
Ketika ditanya tentang bahaya bermain tarkam, Pasek menegaskan bahwa dari level kerasnya permainan, LSI masih jauh lebih keras. Namun, pemain harus hati-hati dengan kondisi lapangan yang tidak memenuhi standar.
"Lapangan yang jadi bahaya utama, bukan kerasnya permainan," kata Pasek menegaskan.
Tentang banyaknya pemain bintang yang cedera saat ikut tarkam, di antaranya Zulham Zamrun dan Kurnia Meiga, Pasek punya penilaian sendiri.
Menurut dia, kondisi para pemain itu sudah tidak fit sebelum main tarkam. Mereka sudah lelah fisik setelah mengikuti serangkaian turnamen sebelumnya. Kebetulan, akumulasi kelelahan itu membuat mereka cedera di tarkam.
Editor | : | Pipit Puspita Rini |
Sumber | : | - |
Komentar