Sejak Jose Mourinho tiba di Santiago Bernabeu pada 2010 silam, sebanyak 32 anak muda dari Real Madrid Castilla mencicipi debut bersama tim utama Real Madrid. Sudah lima tahun berlalu, tak satu pun dari mereka yang konsisten bersaing di tim utama.
Madrid punya pencari bakat berkualitas yang bisa mendeteksi bocah-bocah hebat untuk dimasukkan ke akademi sepak bola mereka: La Fabrica. Namun, sistem dan tradisi mereka sendiri membuat Madrid jarang memanen produk akademi.
Kehadiran Rafael Benitez sedikit mengubah situasi. Dia membeli Alvaro Vazquez dan Kiko Casilla, dua eks jebolan La Fabrica yang pergi dan bersinar di klub lain.
Keduanya meraih debut di tim utama Madrid pada era Rafa. Sang pelatih juga memberikan peluang debut buat Marcos Llorente dan Borja Mayoral.
Empat pemain Castilla mendapat peluang debut pada era Benitez dalam periode beberapa bulan melatih Los Blancos. Jumlah itu tak berbeda jauh dari lima pemain Castilla yang tampil pada era Carlo Ancelotti.
Sisa 23 anak muda lain? Mereka mendapatkan debutnya dalam tiga musim kepemimpinan Mourinho di Real Madrid.
Karena satu dan lain hal, Benitez memberikan porsi kepercayaan lebih kepada para eks Castilla musim ini, meski tak mutlak. Casemiro, Jese Rodriguez, dan Nacho barangkali tiga pemain muda terdepan.
Mereka adalah simbol Madrid untuk menghadapi skuat Barcelona, yang dipenuhi alumnus La Masia. Dengan alasan bervariasi pula, bos Barca, Luis Enrique, terus memberikan jam terbang buat pemain akademi dari Barcelona B.
Ia memulangkan Rafinha dari Celta VIgo dan menjadikannya salah satu pilar penting Barca musim ini sebelum sang gelandang dihantam cedera parah.
Sergi Roberto rela dimainkan di pos bek kanan demi mendapatkan jam terbang. Munir El Haddadi dan Sandro Ramirez bergantian mengisi pos penyerang kanan sepeninggal Lionel Messi yang cedera.
Editor | : | Rizki Indra Sofa |
Sumber | : | Tabloid BOLA 2.641 |
Komentar