Mathieu Debuchy (30) berencana untuk berbicara dengan Arsene Wenger mengenai nasibnya di Arsenal dalam waktu dekat.
Jika tidak ada solusi seperti ideal, eks bek tangguh Newcastle United ini akan mempertimbangkan untuk pergi sekalipun harus menjadi rival The Gunners.
Pemain dengan 27 caps bagi timnas Prancis ini didatangkan ke Stadion Emirates pada musim panas 2014 setelah tampil begitu memikat bersama Newcastle.
Akan tetapi, masalah cedera dan inkonsistensi membuatnya kehilangan tempat reguler di posisi bek kanan yang kini menjadi milik Hector Bellerin.
Baca juga
- Olympiakos Vs Arsenal Bisa Ditentukan Faktor Ketakutan
- Arsenal Butuh Performa Terbaik Melawan Olympiakos
- Gol Cepat, Tuntutan Sekaligus Barang Langka untuk Arsenal
Media-media Prancis meyakini Arsene Wenger sebagai sosok manajer yang paling tidak suka melepas pemainnya ke sesama klub di Premier League. Ia selalu lebih rela menjual pemain ke liga lain.
Akan tetapi, Debuchy sepertinya enggan mempertimbangkan hal itu. Ia sangat ingin bergabung dengan salah satu klub lain di Premier League demi mendapatkan menit bermain reguler.
[video]http://video.kompas.com/e/4647924451001_ackom_pballball[/video]
"Saat ini saya butuh menit bermain. Dalam dua pertandingan terakhir saya tidak disertakan dalam skuat," ucap Debuchy seperti dilansir RMC.
"Semuanya jelas. Saya butuh waktu bermain dan itulah sebabnya saya ingin berdiskusi dengan pelatih secepatnya. Kita lihat saja ada penawaran apa mulai sekarang hingga Januari," ujar dia.
Ketika ditanya apakah ia akan mempertimbangkan jika ada tawaran dari rival domestik Arsenal, Debuchy mengatakan, "Ya, karena saya suka Inggris dan Premier League."
[video]http://video.kompas.com/e/4651620015001_ackom_pballball[/video]
Musim ini Debuchy hanya tampil sebanyak dua kali sebagai starter musim ini di Premier League. Jumlah tersebut tentu sangat kurang apabila ia ingin mendapatkan satu tempat di tim nasional Prancis untuk ikut serta di Euro 2016.
Debuchy merupakan anggota reguler timnas Prancis pada pagelaran Piala Eropa sebelumnya, di Polandia-Ukraina.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | RMC |
Komentar