Apalagi, semua angka tersebut didapatkannya tanpa melakukan dominasi dalam membawa bola seperti yang dikatakan oleh coach Derek Fisher.
”Bagian terbaik dari Porzingis adalah kemampuannya melakukan hal baru dalam proses offense tanpa melakukan control terhadap bola,” kata Derek Fisher.
Sebanyak 29 poin dan 11 rebound yang Porzingis cetak saat melawan Hornets menuai banyak pujian dari berbagai pihak mengingat rookie milik Knicks terakhir yang mampu mencetak 27 poin dan 10 rebound di tahun pertama adalah sang legenda Patrick Ewing (1985-86).
Pemain bintang Knicks, Carmelo Anthony, tidak ketinggalan ikut memuji penampilan anak muda Latvia ini.
”Terasa luar biasa mendengar namanya dinyanyikan di arena kami. Saya bangga terhadap dia,” kata Anthony.
Kemampuan mencetak angka Porzingis menjadi alternatif offense bagi Knicks yang selama 2-3 musim ke belakang ini terlalu bergantung pada Melo, panggilan Carmelo Anthony.
Di beberapa game awal musim ini terlihat Melo tidak sedominan musim lalu dalam membawa bola, ia beberapa kali memberikan assist kepada Porzingis.
Mampukah sang rookie ini membawa Knicks (6-6) masuk ke jalur play-off setelah tahun lalu terseok-seok di dasar klasemen?
Penulis: Edward Satria (@Edwardsatria)
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | NBA |
Komentar