Sejak musim lalu, akademi sepak bola Liverpool telah mengurangi jumlah pesertanya sekitar 15 persen. Kebijakan baru tersebut diterapkan bukan tanpa alasan.
Perubahan tersebut diberlakukan pada tim U-9 hingga U-21. Alhasil, total jumlah peserta pun menurun dari 240 hingga hanya sekitar 200 orang saja. Menurut Direktur Akademi Sepak Bola Liverpool, Alex Inglethorpe, klubnya memang ingin mengutamakan kualitas pemain yang dihasilnya, bukan sekadar memikirkan kuantitasnya saja.
"Definisi dari akademi seharusnya tempat untuk kelompok elite. Ketika Anda melihat para pemain atau orang tua mereka, Anda akan langsung berpikir bahwa ada kesempatan bagi mereka untuk benar-benar bermain bagi Liverpool," ujar Inglethorpe seperti dilansir Dailymail.
"Seringkali para orang tua dan pemain dirugikan jika Anda merekrut pemain hanya untuk mengisi tempat yang kosong. Hal tersebut tidak terasa benar bagi saya," katanya.
Inglethorpe menjelaskan bahwa perubahan tersebut dilakukan sejak musim lalu. "Dulu kami memiliki sekitar 235 atau 240 pemain, kini kira-kira sudah di bawah 200 orang saja dan jumlah itu masih terlalu besar," ucap Inglethorpe.
Sebagai catatan, Juergen Klopp selaku manajer Liverpool saat ini pernah berjanji bahwa dirinya akan memberi kesempatan lebih besar bagi pemain akademi untuk unjuk gigi. Berselang beberapa hari setelah ditunjuk sebagai manajer The Reds pada 8 Oktober, Klopp menyempatkan diri memantau sesi latihan dan situasi akademi sepak bola Liverpool.
Editor | : | Wieta Rachmatia |
Sumber | : | dailymail |
Komentar