Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Usai Tragedi Paris, Verratti Tak Takut Kembali ke PSG

By Nugyasa Laksamana - Minggu, 15 November 2015 | 05:55 WIB
Gelandang Paris Saint-Germain asal Italia, Marco Verratti, menjalani sesi wawancara usai laga kualifikasi Piala Eropa 2016 kontra Malta di Florence, Italia, 3 September 2015.
laudio Villa/Getty Images
Gelandang Paris Saint-Germain asal Italia, Marco Verratti, menjalani sesi wawancara usai laga kualifikasi Piala Eropa 2016 kontra Malta di Florence, Italia, 3 September 2015.

Gelandang Paris Saint-Germain (PSG) Marco Verratti tidak takut untuk kembali ke klub, meskipun baru saja terjadi tragedi peledakan bom dan penembakan di Paris, Prancis, pada Jumat (13/11/2015) malam waktu setempat.

Sedikitnya 129 orang dilaporkan tewas dalam tragedi yang terjadi di sejumlah titik lokasi di Paris, termasuk ledakan bom bunuh diri di luar Stadion Stade de France, saat laga uji coba antara Prancis dan Jerman tengah berlangsung.

Kejadian di Stadion Stade de France tersebut menewaskan tiga orang suporter. Akibatnya, para penonton sempat tertahan di dalam lapangan untuk menghindari risiko yang lebih buruk. Laga itu sendiri dimenangi oleh Prancis dengan skor 2-0.

Kendati peristiwa tragis itu menyisakan luka mendalam bagi masyarakat dunia, Verratti tak khawatir untuk kembali ke PSG. Hal itu diungkapkan oleh agen dari Verratti, Donato Di Campli.

"Kami semua terguncang atas apa yang telah terjadi. Prancis sempat mengalami serangan terhadap Charlie Hebdo pada Januari. Akan tetapi, kejadian Jumat kemarin merupakan pembantaian yang lebih buruk," ujar Di Campli kepada Radio Crc.

"Verratti sedang tidak ada di Prancis, tetapi dia tak takut untuk memasuki negara Prancis. Kita harus segera kembali ke keadaan yang normal," tutur Di Campli.

Pada kesempatan itu, Di Campli juga berharap tragedi Paris tidak mengubah lokasi penyelenggaraan turnamen Piala Eropa 2016. Seperti yang telah diketahui, Prancis akan menjadi tuan rumah ajang tersebut.

"Sesuatu yang besar telah terjadi dan hal ini harus diperhitungkan, tetapi hidup harus terus berjalan. Piala Eropa 2016 tentu saja harus tetap diadakan di Prancis," kata Di Campli.


Editor : Firzie A. Idris
Sumber :


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X