Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Tiga Hal Baru dari Kejurnas PBSI 2015

By Tulus Muliawan - Senin, 7 Desember 2015 | 20:21 WIB
Para pemain yang akan tampil di kejuaraan bulu tangkis PBSI 2015 hadir dalam konferensi pers di Hotel Sultan, Jakarta, Senin (7/12/2015).
BADMINTON INDONESIA
Para pemain yang akan tampil di kejuaraan bulu tangkis PBSI 2015 hadir dalam konferensi pers di Hotel Sultan, Jakarta, Senin (7/12/2015).

Kejuaraan Bulu Tangkis Nasional (Kejurnas) PBSI 2015 akan digelar di Tennis Indoor Senaya, Jakarta, 8-12 Desember. Ada sejumlah hal baru yang tampak pada Kejurnas kali ini.

Sesuai tradisi, Kejurnas tahun ini akan mempertandingkan nomor perseorangan karena berada di tahun ganjil. Kejurnas tahun ini terdiri dari dua divisi yang dibagi dalam kelompok dewasa dan kelompok taruna (u-19).

Wakil Sekretaris Jenderal PP PBSI, Achmad Buharto, menyatakan bahwa pantitia sengaja mengembalikan Kejurnas ke Jakarta untuk menarik perhatian pecinta bulu tangkis nasional. Pasalnya, sudah lama Kejurnas digelar di luar Jakarta.

"Tahun ini agak lain daripada karena kami mengevaluasi dari tahun-tahun sebelumnya. Seakan turnamen ini hanya seperti turnamen biasa saja, jadi pemain yang menjadi juara seakan terasa biasa saja," ujar Budi dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (7/12/2015).

Apa sajakah hal baru yang dimaksud? Berikut penjelasan Budi.

1. Pemain pelatnas wajib ikut

"Tahun ini, Kejurnas menjadi turnamen bagi pemain pelatnas, tidak ada alasan untuk tidak ikut, kecuali bagi mereka yang harus ikut turnamen yang lebih besar. Seperti yang terjadi akhir tahun ini, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari, dan Praveen Jordan/Debby Susanto tidak bisa hadir karena harus tampil di final superseries di Dubai."

2. Juara nasional berarti pemain terbaik nasional

"Juara dari Kejurnas ini secara otomstis merupakan pemain terbaik di Indonesia. Para juara dari Kejurnas ini berhak menjadi pemain nasional dan masuk ke pelatnas. Mereka akan menjalani masa percobaan selama enam bulan, setelah itu akan dievaluasi lagi. Kami ingin mengembalikan rasa kebanggaan menjadi juara nasional dan mengembalikan harkat dan martabat kejuaraan nasional."

3. Ajang evaluasi pemain

"Kejurnas selalu digelar akhir tahun karena ini merupakan puncak dari turnamen-turnamen sebelumnya. Kami ingin mengukur sejauh mana keberhasilan pembinaan di daerah-daerah. Kami juga akan melakukan evaluasi dari hasil ini untuk melihat seberapa jauh gap antara atlet pelatnas dengan atlet dari klub-klub. Semoga hasil Kejurnas ini bisa menjadi cerminan kualitas atlet nasional."


Editor :
Sumber : -


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X