Persipasi Bandung Raya (PBR) menjadi target kedua Arema Cronus dalam Piala Jenderal Sudirman (PJS).
Meski mental pemain tim berjulukan Singo Edan ini sedang di atas angin setelah kemenangan 4-1 atas Gresik United (10/11), ada satu kekhawatiran. Arema buta gaya bermain PBR di bawah arahan pelatih baru Peter Huistra.
"Sebelumnya, kami sudah beberapa kali melawan PBR. Tapi, sekarang pelatihnya berbeda. Kami belum tahu seperti apa perubahannya," kata pelatih Arema Joko Susilo.
Hal itu membuat Arema masih menerka-nerka sambil menyiapkan timnya. Tim pelatih Singo Edan hingga saat ini terus menggali informasi perkembangan PBR lewat media online.
"Karena tidak melihat langsung, saat ini kami menilai PBR tidak jauh berbeda dengan tim lama. Apalagi mayoritas pemainnya hampir sama," ucap pelatih asal Cepu tersebut.
Meski di atas kertas materi pemain Arema lebih unggul, mereka tetap menaruh waspada akan pergerakan para pemain muda PBR. Sejumlah nama disebut, seperti Kim Kurniawan, David Laly, Dolly Gultom, Gavin Kwan Adsit, dan beberapa pemain lain.
Sebenarnya, Arema bisa memanfaatkan informasi dari mantan kapten tim PBR yang kini bermain di Arema, yaitu Hermawan.
"Tapi, saat Hermawan bermain di sana pelatihnya masih Dejan Antonic. Jadi, ia juga tidak tahu bagaimana cara bermain PBR yang sekarang," ujar Joko Susilo.
Arema terakhir kali bersua dengan PBR pada ajang Bali Island Cup Maret 2015. Waktu itu, Tim Singo Edan menang 2-0.
Total lima kali pertemuan kedua tim, Arema menang empat kali dan sekali imbang. Artinya, rekor pertemuan masih menjadi milik Singo Edan.
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | juara.net |
Komentar