UEFA mengonfirmasi penyelenggaraan Piala Eropa 2016 tak berubah dari rencana semula. Putaran final tetap berlangsung di Prancis dari 10 Juni hingga 10 Juli 2016.
Kondisi keamanan di Paris sempat diragukan setelah insiden bom dan penembakan, Jumat (13/11/2015). Tak kurang dari 129 tewas, tiga di antaranya merupakan korban ledakan di luar Stade de France.
UEFA tak menampik kemungkinan Piala Eropa sebagai target serangan selanjutnya. Namun, mereka tetap menegaskan komitmennya untuk menggelar turnamen di Prancis.
"Selama tiga tahun, Euro 2016 SAS (komite penyelenggara turnamen) bekerja sama dengan otoritas terkait untuk membangun mekanisme tepat terhadap keamanan turnamen. Kami yakin semua pihak akan mengambil tindakan yang diperlukan," bunyi pernyataan UEFA, Senin (16/11/2015).
"Pengundian putaran final Piala Eropa akan berlangsung sesuai jadwal pada 12 Desember di Palais des Congres, Paris. Putaran final turnamen akan digelar di Prancis dari 10 Juni hingga 10 Juli 2015," demikian pernyataan itu.
Keputusan ini berlawanan dengan saran dari bintang tim nasional Prancis pada Piala Dunia 1058, Just Fontaine. Sebelumnya, Fontaine menyarankan agar Prancis melepas hak tuan rumah turnamen dengan alasan keamanan.
"Saya pikir Prancis harus membatalkan turnamen. Saya sangat khawatir insiden Black Friday terulang. Kami tak bisa menjamin keamanan untuk menjadi tuan rumah acara besar," tuturnya.
"Apakah Anda berpikir orang-orang akan pergi ke Stade de France pada masa depan?" kata Fontaine.
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | UEFA |
Komentar