Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Membela AC Milan Bikin Cepat Tua?

By Sabtu, 14 November 2015 | 07:31 WIB
Gianluigi Donnarumma, mengalami
Getty Images
Gianluigi Donnarumma, mengalami

Gennaro Gattuso musim lalu menyebut bahwa menjadi pelatih AC Milan membuat eks rekan setimnya, Filippo Inzaghi, cepat tua.

Tekanan intens dan ekspektasi tinggi adalah konsekuensi bagi setiap pelatih maupun pemain yang membela panji Milan.

"Satu-satunya saran yang bisa saya berikan kepada Inzaghi adalah ia harus mengambil waktu bersantai, sebab ia terlihat menua," kata Gattuso kala itu.

Fenomena serupa kini juga terjadi kepada kiper Milan, Gianluigi Donnarumma (16 tahun). Namun, "penuaan dini" pemuda berpostur 197 cm itu justru malah disyukuri oleh fan Il Diavolo Rosso (Setan Merah).

Jika mengacu kepada usia, Donnarumma seharusnya masih bermain bersama teman-teman sebayanya di kompetisi Allievi Nazionali (kelompok umur di bawah 17 tahun). Faktanya, Donnarumma berstatus sebagai penjaga gawang utama dalam empat laga terakhir Milan di Serie A 2015/16. Saat pemuda yang akrab disapa Gigio itu mentas, Milan tak pernah kalah (tiga kemenangan plus satu imbang) serta dua kali meraih clean sheet.

Padahal pada awal kariernya, Donnarumma sempat dibuat repot oleh pertumbuhannya yang begitu cepat. Demi bisa bermain bersama teman-teman seumurannya di kompetisi kelompok umur, ibu Donnarumma, Marinella, harus membawa akta kelahiran beserta kartu identitas saat sang putra bertanding!

Soalnya, lawan kerap mencurigai Donnarumma mencuri umur seturut perawakan sang kiper yang tinggi menjulang. Hanya, Marinella kini tak perlu repot membawa akta kelahiran Donnarumma, mengingat sang putra jelas lebih suka mentas bersama tim senior Milan ketimbang bareng rekan-rekan sepantarannya di skuat Allievi Nazionali.

Donnarumma adalah simbol bahwa proyek ItalMilan mulai mewujud nyata. Ketika bermain imbang 0-0 dengan Atalanta di pekan ke-12, starter Milan diisi oleh tujuh pemain asal Italia dan Donnarumma termasuk salah satu diantaranya.

Hal lain yang membuat Milan lebih bangga adalah para jebolan akademi seperti Donnarumma, Davide Calabria, Luca Antonelli, Mattia De Sciglio, dan Ignazio Abate  kerap nongol di susunan starter Il Diavolo pada musim ini.

"Saya sangat puas memiliki banyak jebolan akademi dan juga pemain Italia dalam tim. Saya rasa ini adalah jalan yang tepat untuk kami lalui," kata CEO Milan, Adriano Galliani, kepada Milan Channel.

Pengalaman sepertinya telah membuat Milan belajar. Dalam rentang 10 musim terakhir Il Diavolo boleh disebut merugi sebanyak 42,05 juta euro.

Uang setara 614,42 miliar rupiah itu digunakan Milan untuk membeli kembali pemain akademi mereka yang dimatangkan oleh klub lain. Aksi hebat Donnarumma musim ini seharusnya bisa menyadarkan Il Diavolo agar lebih sabar dalam menempa bakat muda dan tak buru-buru melego mereka.


Perekrutan kembali pemain akademi Milan. (Tabloid BOLA)

 

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Jalu Wisnu Wirajati
Sumber : Tabloid BOLA


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X