Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Manchester City, Boleh Senyum Pantang Tertawa

By Jumat, 13 November 2015 | 19:17 WIB
Sergio Aguero dan Wilfried Bony, butuh pesaing baru di lini serang.
Getty Images
Sergio Aguero dan Wilfried Bony, butuh pesaing baru di lini serang.

Manchester City tetap layak tersenyum kala menatap jeda kompetisi akibat laga antarnegara dalam rentang dua pekan ini.

Seusai melakoni duel terakhir menjelang rehat kompetisi kontra Aston Villa akhir pekan kemarin, personel Man. City dibanjiri kritik lantaran hanya mampu meraih skor imbang 0-0. City disebut kehilangan naluri membunuh. Figur seperti Raheem Sterling, Kevin De Bruyne, dan Fernando menjadi kambing hitam karena mereka sama-sama menyia-nyiakan peluang emas.

Lantas hal apa yang membuat City layak mengembangkan senyum selepas hasil minor kontra Aston Villa yang berstatus sebagai juru kunci EPL? Patut dicatat bahwa saat bertandang ke markas Villa, City masih tak diperkuat dua pemain andalan mereka, yakni Sergio Aguero dan David Silva. Duel versus Villa adalah partai ketujuh yang telah dilalui City minus Aguero-Silva di semua kompetisi.

Dalam tujuh laga tanpa Aguero-Silva, City meraup lima kemenangan dan sepasang hasil imbang. Mereka juga sudah memastikan kelolosan ke babak 16 besar Liga Champion.

"Saya selalu bilang, jika Anda tak bisa menang, maka jangan kalah. Kami berkonsentrasi dan tak membiarkan Aston Villa membuat ancaman," kata Manajer Man. City, Manuel Pellegrini, usai partai melawan Villa.

Penting bagi City tak terpeleset kala bersua tim medioker. Salah satu alasan kenapa skuat racikan Pellegrini gagal meraih titel musim lalu adalah mereka kerap takluk dari penghuni papan tengah bawah semodel Stoke (0-1), West Ham (1-2), Burnley (0-1), dan Crystal Palace (1-2).

Statistik juga mengindikasikan bahwa performa ofensif City sebenarnya tak mengalami dekadensi meski minus Aguero. Pada delapan pekan pertama EPL musim ini, di mana City rutin memainkan Aguero, mereka rata-rata butuh membuat 8,6 tembakan untuk bikin satu gol.

Tanpa Aguero pada rentang pekan ke-9 sampai ke-12, City hanya perlu melepas delapan tembakan untuk sekali menggetarkan jala gawang lawan. Akan tetapi, munculnya sepasang skor imbang 0-0 ketika City tak diperkuat Aguero, masing-masing saat melawan Manchester United dan Aston Villa, juga mesti menjadi perhatian Pellegrini.

Skor kaca mata melawan Man. United mungkin bisa dimaklumi, namun hasil serupa saat melawan Villa menyibak fakta bahwa City kekurangan predator di depan gawang lawan. Ketika bersua Villa, Pellegrini kehabisan opsi begitu Wilfried Bony mengalami cedera pada pertengahan babak I. Alih-alih mengganti Bony dengan Kelechi Iheanacho, sang pelatih justru memasukkan pemain sayap Jesus Navas.

"Iheanacho bukan striker. Posisi naturalnya adalah di belakang penyerang," kata Pellegrini di Manchester Evening News. Hal tersebut sungguh ironis mengingat saat menjadi juara EPL pada musim 2011/12 dan 2013/14, City berkelimpahan striker berkualitas. Pada 2011/12 Aguero ditemani Edin Dzeko, Mario Balotelli, dan Carlos Tevez. Alvaro Negredo, Stevan Jovetic, serta Dzeko lantas menjadi opsi Pellegrini selain Aguero pada 2013/14.

City boleh percaya diri bahwa mereka baik-baik saja tanpa Aguero. Namun, jika ingin konsisten melaju di jalur juara, terus melabeli Bony sebagai pelapis tunggal Aguero jelas bukan langkah bijaksana. Merekrut striker baru di bursa transfer Januari menjadi agenda yang mesti diwujudkan Pellegrini. Itulah kenapa untuk saat ini Man. City hanya pantas tersenyum dan pantang tertawa bahagia.    


Editor :
Sumber : Manchester Evening News


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X