Arsenal dan Tottenham harus rela berbagi satu poin berkat hasil 1-1 pada Minggu (9/11/2015). Gol datang dari kaki Harry Kane (32') sebelum Kieran Gibbs (77') menyelamatkan muka sang tuan rumah. Berikut adalah lima hal yang bisa dipelajari dari derbi London Utara tersebut.
1. Gol Spurs merupakan pukulan dari siang bolong
(Julian Finney/Getty Images) Harry Kane merayakan golnya.
Arsene Wenger boleh bangga dengan cara bermain Arsenal dalam 20 menit pertama, apalagi setelah apa yang menimpa mereka di Muenchen. Tetapi, gol pertama Spurs menjadi pukulan dari siang bolong karena datang dengan cara sangat sederhana, bola lambung di atas pertahanan.
Laurent Koscielny tak cepat bereaksi dan barisan depan Gunners gagal menutup Danny Rose sang pemberi umpan terobosan. Harry Kane pun menaklukkan Petr Cech dengan penyelesaian tajam untuk mencetak gol keenam dari enam laganya.
2. Ini laga mimpi buruk bagi Olivier Giroud
(Julian Finney/Getty Images) Olivier Giroud
Olivier Giroud hanya melakukan 22 sentuhan bola pada babak pertama, lebih rendah bahkan dari Petr Cech. Kontribusi terbesarnya sebelum turun minum adalah ketika ia terlibat adu tarik baju dengan Toby Alderweireld.
Kehadirannya mulai terasa setelah laga dimulai kembali, tapi ia gagal memanfaatkan kesempatan besar untuk mencetak gol dengan mengenai mistar dari jarak dekat. Setelah itu, Giroud tak bisa menyelesaikan dua peluang emas dari tengah gawang.
3. Betapa besar gol dapat mengubah laga
(Clive Rose/Getty Images) Harry Kane
Tottenham merupakan kesatuan berbeda setelah gol Kane. Sempat tertekan pada fase-fase awal laga, pasukan Mauricio Pochettino berganti agresif dan tidak membiarkan tuan rumah menahan bola dengan mudah. Setiap pemain memberi tekanan kepada pemain Arsenal. Semangat mereka berkobar.
Namun, keadaan berubah lagi setelah Arsenal menyamakan kedudukan lewat Kieran Gibbs. Pendulum berayun kembali ke tuan rumah dan Spurs praktis hanya bertahan hingga akhir laga.
4. Joel Campbell sempurna bagi Arsenal
(Clive Rose/Getty Images) Joel Campbell
Joel Campbell (23) bisa jadi matang pada waktu tepat. Sang penyerang sangat mobile, lincah dengan bola di kaki, dan penuh kejutan. Ia piawai menyebar si kulit bundar ke berbagai arah dan memberi warna tepat ke lini depan Gunners. Sayang, ia terpaksa ditarik keluar karena pengaruhnya merosot pada babak kedua.
5. Mesut Oezil, raja assist
(Julian Finney/Getty Images) Mesut Oezil
Gelandang asal Jerman ini terlibat dalam 8 dari 13 gol Arsenal sepanjang Oktober. Ia pun kembali melaksanakan tugasnya secara istimewa dengan menciptakan tujuh kesempatan mencetak gol bagi rekan-rekannya pada laga ini.
Tidak mengherankan apabila Oezil yang memberi assist brilian bagi gol pertama Kieran Gibbs dalam tiga tahun terakhir. Berkat kontribusinya ini, ia menjadi pemain pertama yang memberi 10 lebih assist dalam 11 penampilan awal di Premier League.
Komentar