Tidak hanya klub-klub dan pemain yang memperebutkan prestasi di Piala Jenderal Sudirman. Korps wasit juga berambisi untuk bertugas sebaik mungkin di tiap pertandingan.
Motivasi para pengadil untuk menjalankan tugas sebaik-baiknya kian berlipat menyusul ada kategori penghargaan untuk wasit terbaik di Piala Jendral Sudirman ini.
Salah satu wasit, Jumadi Effendi, mengungkapkan bahwa penghargaan bisa memacu kinerja wasit dalam memimpin pertandingan.
"Penghargaan dalam suatu tunamen selayaknya memang harus ada demi meningkatkan kinerja dan untuk memacu semangat. Kendati demikian, wasit memang harus memberikan yang terbaik kendati tidak ada penghargaan seperti ini,” ucap wasit asal Malang ini.
Jumadi mencoba mengenang sebelum terjadi konflik antara Kemenpora dan PSSI, Indonesia Super League selalu memunculkan wasit-wasit jempolan yang mendapatkan penghargaan.
“Selama ISL berlangsung, pasti ada wasit terbaik, seperti Handri Kristanto, Oki Dwi Putra, Najamudin Aspiran, dan Prasetyo Hadi,” tutur Jumadi menyebutkan nama-nama rekannya yang pernah menyandang predikat wasit terbaik.
Rentang waktu antara Piala Presiden dan Piala Jenderal Sudirman yang termasuk singkat juga menurutnya bukan menjadi alasan bagi wasit untuk tidak melakukan persiapan.
Menurut Jumadi, seorang wasit dituntut untuk selalu menjaga kondisi dan memperbanyak pengetahuan soal pertandingan kala ada atau tidaknya kompetisi.
“Sebagai wasit profesional, kami harus wajib menjaga kondisi. Tentu porsi latihan dan pembelajaran harus ditingkatkan menjelang turnamen Piala Jenderal Sudirman ini,” ucap Jumadi, yang juga bertugas di Rumah Sakit Saiful Anwar Malang.
Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | - |
Komentar