Keberadaan Persipasi Bandung Raya (PBR) di Grup A Piala Jenderal Sudirman (PJS) memang kurang diperhitungkan. Mereka masih berada di bawah bayang-bayang Arema Cronus, Persija, maupun Sriwijaya FC.
Namun, kondisi tersebut justru membuat kubu PBR senang. Manajer tim, Mully Munial, mengakui hal itu. Bahkan, di laga terdekat melawan Arema Cronus pada Senin (16/11), mereka senang bila diprediksi bakal kalah telak.
"PBR ini tim lemah. Tulis saja kami bakal kalah banyak," begitu gurau pria berkacamata ini.
Pelatih Peter Huistra juga tidak memungkiri bila kualitas timnya masih di bawah Arema. Ditambah lagi persiapan tim yang disebutnya mepet.
"Melawan Arema bakal sangat berat. Mereka tuan rumah dan punya materi pemain berpengalaman," kata Huistra.
Lebih jauh, ia menegaskan banyak pemain Arema yang harus mendapatkan pengawalan ketat, terutama duet Samsul Arif dan Cristian Gonzales. Mereka diakui masih menjadi salah satu striker terbaik di Indonesia.
PJS ini pun dijadikan sebagai ajang mengasah talenta berbakat pemain muda di kubu PBR. Sebut saja Gavin Kwan, Dolly Gultom, Chaerul Rivan dan beberapa pemain lagi. Sedangkan pemain asing seperti Gaston Castano, Antonio Teles, dan Ibrahim Conteh hanya ingin eksis di PBR.
Tapi, justru hal ini yang menjadi kekuatan mereka. PBR menjadi tim yang bisa tampil lepas, tanpa beban.
Kubu Arema juga menaruh waspada akan hal itu. Pelatih Singo Edan, Joko Susilo, ingin timnya tampil hati-hati dan tidak memandang remeh PBR.
Apalagi, pelatih yang akrab disapa Getuk itu belum mengetahui pola permainan PBR di bawah asuhan Peter Huistra.
"Saya hanya tahu materi pemainnya. Tapi, kan pola permainan tergantung pelatihnya dan saya belum tahu permainan PBR yang sekarang," kata Joko Susilo.
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | juara.net |
Komentar