Jerome Boateng tak bisa melupakan teror bom yang terjadi pekan lalu. Kebetulan, bek Bayern Muenchen ini termasuk anggota skuat nasional Jerman yang tampil dalam laga persahabatan melawan di Stade de France (13/11/2015), ketika peristiwa tragis itu terjadi.
Dalam sebuah wawancara, Boateng mengaku tak bisa melupakan peristiwa pemboman tersebut. Pesepak bola berusia 27 tahun itu menganggapnya sebagai pengalaman paling traumatis sepanjang hidupnya.
"Kejadian itu merupakan pengalaman paling buruk dalam hidup saya. Kala itu, saya sedang mandi di kamar ganti. Ketika mengecek melalui telepon selular, saya melihat segalanya yang terjadi," tutur Boateng seperti dilansir situs Bild.
"Bukan perasaan yang menyenangkan. Semua yang terjadi sungguh gila, tetapi itulah kenyataannya. Saya berharap, semua teror ini akan segera berhenti," kata pemain bertahan berdarah Ghana tersebut.
Sebagai catatan, suara bom yang meledak di luar Stade de France terdengar hingga ke dalam stadion. Total terjadi enam serangan di kota Paris pada hari itu dengan total 132 orang meninggal dunia, dan lebih dari 350 orang mengalami luka-luka.
Pada Rabu (18/11/2015), laga uji coba antara tim nasional Jerman kontra Belanda di Hannover, juga dibatalkan. Menurut kepolisian kota Hannover, mereka menerima ancaman bom beberapa jam sebelum waktu kick-off.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Bild |
Komentar