KARANGANYAR, Juara.net – Kehadiran bintang sepak bola nasional di tarikan kampung (tarkam) selalu menjadi perhatian. Aksi mereka yang memang memiliki teknik di atas pemain amatir membuat penonton riuh bersorak. Hal itu yang dialami pemain sayap mungil Basri Lohi dan bek tim nasional era Liga Prima Indonesia (LPI), Wahyu Wijiastanto, saat memperkuat Diklat Salatiga All Stars di turnamen Plumbon Cup.
Dalam pertandingan di Stadion Mini, Plumbon, Tawangmangu, Karanganyar, Senin (2/11), tim Diklat Salatiga sukses menggulung tim Divisi Utama Persijap Jepara 4-1. Kemenangan itu boleh dikatakan bukan sebuah kejutan.
Bagaimana tidak, Diklat Salatiga diperkuat eks pemain Liga Super Indonesia (LSI) maupun Divisi Utama. Selain Basri dan Wahyu masih ada Bayu Pradana, mantan kapten Persis Solo, Hariyadi dan Ediyanto yang pernah membela PSIS Semarang.
Bandingkan dengan Persijap yang diperkuat sebagian pemain Pra PON Jawa Tengah. Hanya M. Wahyu yang merupakan pemain senior bersama kiper Joko Ribowo.
Usai laga, Basri pun dikerubuti penonton untuk meminta foto bersama. “Ini untuk menghibur masyarakat di kampung. Apalagi, kompetisi sudah ditiadakan. Jadi, kami ikut tarkam untuk mendapatkan tambahan penghasilan,” ujar Basri.
Sambil ikut tarkam, Basri menunggu panggilan untuk mengikuti seleksi dari klub yang akan berlaga di Piala Jenderal Sudirman. Menurut eks pemain Borneo FC ini, dirinya sudah diminta bergabung dengan Persela Lamongan.
“Saya mencari klub lain setelah lepas dari Borneo FC. Saya kemungkinan bergabung dengan Persela di Piala Jenderal Sudirman,” kata dia.
Sementara, Bayu juga ingin mengisi kekosongan waktu karena belum ada turnamen lagi usai Piala Presiden. Namun, Bayu yang pernah mengikuti seleksi tim nasional U-23 ini berharap bisa tampil di Piala Jenderal Sudirman.
“Harapannya, saya bisa bermain di Piala Jenderal Sudirman. Sebelumnya, saya membela Persiba Balikpapan di Piala Presiden,” ucap Bayu.
Editor | : | Riemantono Harsojo |
Sumber | : | - |
Komentar