Kubu Honda Racing Corporation (HRC) kembali merilis pernyataan resmi mengenai tuduhan Valentino Rossi yang menyebut Marquez menjadi pengawal Jorge Lorenzo di GP Valencia, Minggu (8/11/2015).
Beberapa jam setelah gagal memastikan gelar juara dunia ke-10, Rossi menuduh Marquez sengaja membiarkan Lorenzo finis di posisi terdepan pada GP Valencia.
Pernyataan ini merupakan tuduhan kedua Rossi terhadap Marquez. Sebelumnya, ia juga menyebut Marquez sengaja membantu Lorenzo saat balapan di Australia.
Baca: Rossi: Jorge Pantas Menjadi Juara
Wakil Presiden HRC, Shuhei Nakamoto, menilai Rossi terbawa emosi karena gagal mewujudkan ambisi menjadi juara dunia. Ia juga menyayangkan karena Rossi menuduh Marquez tanpa disertai bukti yang jelas.
"Ini bukan suasana yang kami inginkan pada akhir kejuaraan dunia yang tak terlupakan. Kami memahami hari ini sangat sulit buat Valentino. Setelah memimpin pada 17 seri, tertinggal lima poin pada seri terakhir pasti sangat mengecewakan," kata Nakamoto.
"Namun, kami tidak bisa menerima tuduhan yang diarahkan kepada pebalap kami pada beberapa pekan terakhir pada sesi konferensi pers. Tidak ada bukti dari tuduhan ini, Marc hanya meraih lima poin dari pesaing Valentino, Jorge," ujar pria asal Jepang itu.
Nakamoto menegaskan bahwa strategi Marquez di seri terakhir di Valencia adalah menekan Lorenzo pada beberapa lap terakhir. Begitu juga dengan Pedrosa, dia akan memaksimalkan setiap kesempatan yang ada untuk mengejar Lorenzo.
"Valentino adalah seorang juara dunia yang hebat dan merupakan individu yang cerdas. Kami berharap dia bisa mengevaluasi apa yang telah terjadi dan menerima kenyataan pada musim yang indah ini," tutur Nakamoto.
Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:
Editor | : | |
Sumber | : | Crash |
Komentar