Persis Solo termasuk salah satu klub tertua di Indonesia. Bahkan usia klub tersebut jauh lebih tua dari negara ini, pada Minggu (8/11/2015), usia Persis genap 92 tahun.
Dalam usia sudah hampir satu abad, tentu banyak yang memiliki harapan tinggi pada Persis. Bagaimana tidak, Persis pernah berjaya dengan menorehkan banyak prestasi di tahun-tahun lampau.
Namun, kini Persis sepi prestasi. Tim tersebut juga berkutat di kasta kedua atau Divisi Utama. Pencapaian tertinggi Persis adalah menjadi runner up Divisi I pada 2006. Padahal semua elemen klub, utamanya suporter, sangat berharap Persis kembali berkiprah di kasta tertinggi.
“Di usianya yang sudah hampir seabad, Persis seharusnya bisa kembali berjaya. Apalagi, Persis memiliki persyaratan. Pengelolaannya sudah bagus. Ada stadion yang bagus dan sudah pasti suporter fanatik,” ungkap Sie King Tjong, mantan pemain Persis era 1968-1972 kepada JUARA.net.
Tjong merupakan salah satu mantan pemain yang hadir pada peringatan hari jadi ke-92 Persis. Selain itu, hadir pula Hong Widodo yang sampai saat ini masih terlibat aktif di tim Persis. Peringatan ini juga dihadiri pemain Persis, pembina tim, FX Hadi Rudyatmo, dan ratusan Pasoepati, suporter Persis.
Acara digelar secara sederhana yang ditandai dengan pemotongan tumpeng. CEO klub yang juga menjadi Presiden Direktur PT Persis Solo Saestu, Paulus Haryoto, mengungkapkan siap menjalankan amanah tersebut. Apalagi, harapan Tjong juga disampaikan oleh Pasoepati.
Namun, tantangan yang dihadapi Persis memang berat. Dukungan dana yang kurang berlimpah menjadikan Persis sulit mendatangkan pemain terbaik. Klub akhirnya memilih mengandalkan pemain lokal.
“Kami tentu berterima kasih atas dukungan dari sesepuh dan suporter untuk Persis. Amanah ini harus dijalankan karena ini untuk kemajuan Persis,” kata Paulus.
Editor | : | |
Sumber | : | - |
Komentar