YOGYAKARTA, Juara.net – Pelatih Joko Susilo harus mencoba bisnis baru. Bisnis cuci dan poles mobil yang sudah berjalan dua tahun ditutup oleh Joko, meskipun berjalan lancar.
"Harga kontrak bangunan untuk usaha saya dinaikkan setelah janga waktunya habis. Bagi saya, cukup berat bila harga sewanya dinaikkan. Untungnya menjadi sangat tipis dengan sewa kontrak baru. Jadi, saya tutup saja," ujar Joko yang pernah menangani tim Pra PON Papua.
Joko mengeluarkan dana Rp 50 juta untuk sewa tempat selama satu tahun. Setelah kontrak selesai, sang penyewa meminta sewa dinaikkan menjadi Rp 75 juta.
"Saya keberatan dengan permintaan itu karena mereka yang menggunakan jasa di usaha saya diperkirakan tidak terlalu meningkat. Tetapi, saya harus terus berpikir bagaimana mengembangkan bisnis," kata Joko.
Setelah menutup bisnis cuci dan poles mobil, Joko ingin mencoba bisnis kuliner. Rencananya, dia ingin membuka kafe kopi Makassar.
"Saya memang punya rencana membuka bisnis kuliner dengan membuka kafe kopi Makassar. Pasarnya cukup bagus di Yogyakarta. Saya tinggal mencari tempat untuk membuka kafe," jelas Joko.
"Setelah kegiatan sepak bola sepi, tidak hanya pemain, tetapi juga pelatih yang harus memikirkan bisnis di luar sepak bola. Pemain mungkin masih bisa ikut tarikan kampung (tarkam), sementara pelatih tidak ada kegiatan lain sehingga harus memiliki usaha sendiri," kata Joko menambahkan.
Mantan pelatih Persiwa Wamena ini sukses meloloskan tim Papua ke PON 2016. Timnya menduduki peringkat pertama.
Namun, dia belum tahu apakah hasil tersebut diakui atau tidak, karena pertandingan Pra-PON di daerah lain tidak bisa digelar karena tidak mendapat izin dari kepolisian.
"Tim Pra-PON Papua tampil sebagai juara dan lolos. Tetapi apakah hasilnya disahkan atau tidak saya belum tahu. Untuk kontrak saya sebagai pelatih memang sudah berakhir dan belum diperpanjang," ujar Joko.
Editor | : | Pipit Puspita Rini |
Sumber | : | juara.net |
Komentar