Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Bologna vs Inter: Ramai-ramai Menolong Icardi

By Suryo Wahono - Selasa, 27 Oktober 2015 | 20:43 WIB
Mauro Icardi dan Stevan Jovetic, kurang nyetel saat berkombinasi di lini depan Inter.
Getty Images
Mauro Icardi dan Stevan Jovetic, kurang nyetel saat berkombinasi di lini depan Inter.

Inter sedang kesulitan meraih kemenangan dan mencetak gol. Kunjungan I Nerazzurri ke Bologna pada Selasa (27/10) pun tak menjamin raihan tripoin walau tuan rumah berada di papan bawah.

Inter rindu kemenangan. Setelah menuai lima tripoin beruntun awal musim ini di Serie A, pasukan Roberto Mancini tak pernah menang dalam sebulan terakhir.

Kekalahan 1-4 dari Fiorentina (27/9) disusul tiga skor imbang dengan Sampdoria 1-1 (4/10), Juventus 0-0 (18/10), dan Palermo 1-1 (24/19). Secara umum, performa Inter sejauh ini menyajikan dua sisi wajah yang bertolak belakang.

Hal positif dari kinerja Inter adalah keberadaan lini belakang yang tangguh. Meski gawang mereka sempat dibobol empat kali oleh Fiorentina, Inter masih berstatus pemilik angka kebobolan terminim di liga.

Mereka baru kemasukan total tujuh gol. Wajar bila Mancini tidak begitu cemas menyikapi absennya Jeison Murillo untuk menghadapi Bologna akibat suspensi. Posisi Murillo di jantung pertahanan masih bisa digantikan Gary Medel, Andrea Ranocchia, atau Juan Jesus guna menemani Miranda.

Sebaliknya, walau amunisi di lini depan lengkap, masih muncul keraguan besar apakah Inter sanggup mencetak gol dan menuntaskan paceklik kemenangan.

Bologna sedang bergairah karena melakoni laga akhir pekan kemarin dengan kemenangan 2-1 di markas Carpi. Hasil itu memutus catatan buruk Bologna selalu kalah dalam empat pekan sebelumnya.

Seret Gol

Lini depan Inter masuk taraf mengkhawatirkan karena Nerazzurri secara rata-rata cuma mencetak satu gol per partai hingga pekan ke-9. Koleksi 9 gol milik Inter bahkan lebih sedikit dari catatan tim peringkat ke-15, Empoli (10 gol).

Sosok Mauro Icardi tetap menjadi sorotan karena kinerjanya menurun dibandingkan musim lalu. Raja gol Serie A 2014/15 itu baru bikin dua gol musim ini.

Analisis dari La Gazzetta dello Sport menunjukkan minimnya kontribusi Icardi berkaitan erat dengan kombinasi duetnya di depan.

Icardi dinilai kurang nyetel dengan Stevan Jovetic. Duet itu mentas dalam empat partai, paling sering dibanding Icardi-Rodrigo Palacio atau Jovetic-Palacio.

Kombinasi dengan catatan paling keren dari segi ofensif justru dimiliki Jovetic-Palacio. Apakah hal itu tanda Mancini bakal memilih duet tersebut dan mengistirahatkan Icardi?

“Icardi sedang bermasalah? Saya tak khawatir. Saya ingat Hernan Crespo di Lazio hanya mencetak 4 gol dalam empat bulan pertama di musim 2000/01. Namun, dia melalui empat bulan setelahnya dengan 21 gol,” kata Mancini dalam jumpa pers menjelang duel kontra Bologna.

Hal yang pasti ialah semua personel Inter harus ramai-ramai menolong Icardi. Entah dengan menyuplai operan paten buatnya atau meringankan beban sang kapten dengan mengeksekusi peluang sendiri.

Kontribusi itu bisa dilakoni Adem Ljajic atau Jonathan Biabiany yang tampil baik sebagai alternatif serangan dari sayap saat melawan Palermo.

Penulis: Beri Bagja


Editor :
Sumber : Harian BOLA, 27 Oktober 2015


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X