Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Juergen Klopp di Liverpool, Review Sebulan Perdana dan Prospek ke Depan

By Firzie A. Idris - Minggu, 15 November 2015 | 20:48 WIB
Juergen Klopp memberi instruksi pada pemain Liverpool di laga kontra Crystal Palace.
ALEX LIVESEY/GETTY IMAGES
Juergen Klopp memberi instruksi pada pemain Liverpool di laga kontra Crystal Palace.

Tak terasa sudah sebulan berlalu sejak Juergen Klopp (48) pertama datang ke Liverpool. Bagaimana performa The Reds selama 30 hari terakhir di bawahnya dan apa yang fans Anfield dapat nantikan dalam sebulan ke depan? Mari kita kulik bersama jawabannya.

Klopp telah menebar pesona sejak wawancara pertama di media. Ia tidak duduk tinggi di atas takhta dengan memproklamirkan diri sebagai seorang spesial.

Sebaliknya, sejak awal ia telah mengatakan bahwa dirinya adalah manusia biasa. Senyuman selalu mengiringi setiap penampilannya di media. Betul, ia belum mengalami hasil traumatis yang bisa membuatnya murung depan sorotan kamera.

Akan tetapi, senyum pelatih kelahiran Stuttgart tersebut sejauh ini membuatnya mendapat tempat lebih di hati para suporter. Pun, para pemain tampak lebih menerima Klopp ketimbang Brendan Rodgers.

Foto Alberto Moreno memeluk erat sang pelatih saat Liverpool menang di Rubin Kazan adalah salah satu buktinya.


Alberto Moreno bercengkerama dengan Juergen Klopp seusai kemenangan Liverpool di Rubin Kazan pada awal November 2015.(EPSILON/GETTY IMAGES)

Selama sebulan terakhir sebenarnya hasil-hasil Klopp sedang-sedang saja. Tiga hasil imbang datang secara beruntun lawan Tottenham (EPL), Rubin Kazan (Liga Europa), dan Southampton (EPL), sebelum klub menang di Piala Liga kontra Bournemouth.

Hasil besar pertamanya datang saat menang 3-1 di Chelsea dan ia meneruskan tren kemenangan saat bertandang ke Rubin Kazan di LE. Cela pertamanya datang kala The Reds tumbang 1-2 lawan Crystal Palace.

Mari kita lihat statistik Liverpool dalam empat laga Premier League terakhir di bawah Klopp, dimulai dari lini depan:

  • Oposisi: Tottenham (tandang), Southampton (kandang), Chelsea (t), Crystal Palace (k)
  • Jumlah Gol: 5
  • Usaha ke Gawang (on target): 65 (16)

Bandingkan dengan 4 laga pertama Liverpool musim ini di bawah Brendan Rodgers:

  • Oposisi: Stoke (t), Bournemouth (k), Arsenal (t), West Ham (k)
  • Jumlah Gol: 2
  • Usaha ke Gawang (on target): 54 (14)

Terlihat bahwa Liverpool lebih agresif di bawah Klopp ketimbang Rodgers. Jumlah tembakan meningkat padahal kelas lawan yang mereka hadapi dalam kuartet laga terakhir lebih sulit.

Berikutnya adalah perihal distribusi, Liverpool menorehkan 413 operan di sepertiga lapangan akhir di bawah Klopp, jauh meningkat ketimbang catatan serupa dalam empat laga pertama: 362. Selain itu, jumlah persentase operan sukses kurang lebih sama di bawah Klopp (81,1 persen) atau Rodgers (80,3 persen).

Berbeda halnya apabila membicarakan penciptaan peluang: Liverpool menciptakan 53 kali peluang mencetak gol dalam empat laga terakhir (kedua terbanyak di liga) dibanding 40 kali penciptaan peluang dalam empat laga pertama (peringkat delapan liga).

Hanya, intensitas pressing yang diminta sang pelatih baru membuat timnya lebih rentan. Pemain letih memang lebih kerap melakukan hal-hal yang membahayakan timnya.

Liverpool mencatatkan enam kesalahan dalam empat laga terakhir, terbanyak di liga bersama Arsenal, sementara James Milner cs hanya melakukan dua kesalahan pada empat laga perdana.

Baca Juga: 10 Fakta Menarik Juergen Klopp

The Reds akan menghadapi partai-partai kontra Manchester City (t), Swansea (k), Newcastle (t), dan West Brom (k), Watford (t), Leicester (k) dalam sebulan ke depan di liga. Selain itu, klub juga bakal menjamu Bordeaux dan bertandang ke Sion di Liga Europa di antara laga-laga tadi.

Laga-laga tersebut memberi Klopp kesempatan tambahan untuk memantapkan formasi idealnya di Anfield. Kembalinya Jordan Henderson akan memberi sang pelatih pemimpin di lapangan yang bisa menciptakan peluang mencetak gol.

Setelah itu, akan datang momen penentuan pertama ketika jendela transfer dibuka. Pelatih acapkali dinilai berdasarkan pembelian-pembeliannya. Hal ini lah yang membuat banyak suporter Si Merah antipati terhadap Rodgers.

Tak sedikit yang beranggapan bahwa Rodgers banyak mendatangkan pemain-pemain kelas dua ke Anfield.

Klopp punya kharisma, profil, dan reputasi untuk mendatangkan pemain-pemain terbaik di dunia. Bulan Januari bakal sangat mengasyikkan bagi para suporter Si Merah.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor :
Sumber : Berbagai sumber


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X