Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Inter Milan Menyambut Monster Mengerikan

By Beri Bagja - Sabtu, 31 Oktober 2015 | 14:30 WIB
Miranda dan Jeison Murillo, pertahanan terbaik sementara ini.
Claudio Villa/Getty Images
Miranda dan Jeison Murillo, pertahanan terbaik sementara ini.

 Laga Inter Milan melawan Roma berlangsung tepat pada malam Halloween di Eropa, Sabtu (31/10/2015). Perayaan tahunan itu identik dengan hal-hal berbau horor dan menyeramkan. 

Situasi itu juga berlaku bagi tuan rumah, Inter Milan. Pasukan Roberto Mancini kedatangan tamu dengan reputasi menyeramkan. Roma, Sang Serigala Ibu Kota, punya catatan 25 gol dalam 10 pekan perdana Serie A
musim ini. Jumlah itu tak tertandingi tim mana pun.

Roma juga tak pernah gagal mencetak gol dalam seluruh pertandingan di berbagai ajang musim ini. Menghadapi monster seperti Roma, Inter harus memastikan bungker pertahanan mereka terkunci rapat. Modal I Nerazzurri (Hitam-Biru) ialah pertahanan terkuat di liga.

Angka kebobolan cuma tujuh gol disertai enam catatan clean-sheet dalam 10 pekan perdana menjadi rapor terbaik di Serie A. Akhir pekan nanti, Inter kehilangan tembok kokoh di lini tengah, Felipe Melo, akibat suspensi. Namun, mereka menyambut kembali bek Jeison Murillo setelah menjalani skorsing satu laga.

Secara teknis, pertahanan Inter memang dibangun sejak lini tengah berkat keberadaan para gelandang petarung dengan keahlian duel fisik dan merebut bola. Yang menarik adalah Nerazzurri tak termasuk tim pemilik catatan tekel, intersep, serta pelanggaran terbanyak. Mereka bahkan tak masuk 10 besar soal aspek-aspek defensif tersebut.

Inter juga hanya menerima rata-rata 11,5 kali tembakan dari lawan. Sepintas, hal itu mencerminkan Nerazzurri tidak terlalu sering menerima gelombang serangan dahsyat dari lawan. Sekalinya hal itu terjadi, Inter menderita empat gol saat ditekuk Fiorentina 1-4 (27/9/2015). Bahaya bagi tuan rumah karena Roma punya senjata guna membongkar bungker Inter di Meazza berbekal status tim penembak akurat terbanyak (67).

Namun, agresivitas Sang Serigala juga bisa dimanfaatkan menjadi bumerang oleh Mauro Icardi cs. di lini depan Inter. Saking terlalu asyik mencecar pertahanan lawan, Roma sering menyisakan celah di pertahanan. Itulah alasan kenapa mereka selalu kebobolan dalam tujuh pekan terkini.

“Jelas Roma sangat kuat, tapi kami tak tertinggal jauh dari mereka. Bagi kami, setiap laga adalah final,” ucap Adem Ljajic kepada Corriere dello Sport.

Kedua tim sepakat menilai duel ini belum menentukan raihan gelar, tetapi amat krusial. Bagi Inter, kemenangan akan membuat mereka melampaui Roma di klasemen. Sebaliknya, Nerazzurri bakal semakin tertinggal dari Roma di puncak apabila sang tamu yang pulang dengan raihan angka.

 


Editor :
Sumber : Harian BOLA


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X