Selama ini, orang memakai cara yang sangat sederhana dalam mengukur bobot ideal, yakni dengan mengurangi 110 dari tinggi badan seseorang.
Belakangan, WHO menyepakati nilai BMI (Body Mass Index) atau Indeks Masa Tubuh sebagai perhitungan guna mencari bobot ideal manusia dewasa.
Dengan memakai perhitungan ini, klasifikasi bobot ideal bisa dibagi atas berbagai kategori. Jadi, tak sesederhana saat menilai kelebihan atau kekurangan seperti saat mengurangi 110 dari tinggi badan, tapi kita bisa mencari tahu sekurang apa dan selebih apa seseorang dari bobot idealnya.
Perhitungannya adalah jika BMI seseorang melebihi angka 25, berarti ia sudah harus mulai memikirkan bagaimana cara tercepat untuk mengurangi bobot tubuh.
Baru-baru ini, Mirror melakukan kajian tentang bobot ideal pemain Premier League dengan menggunakan acuan yang diperoleh dari Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS).
Ternyata, sejumlah pemain yang dari layar kaca tampak cukup ideal, pada faktanya punya angka BMI yang melebihi batas ideal.
Martin Olsson asal Norwich City muncul sebagai pemain dengan angka BMI tertinggi (28). Kiper Tottenham Hotspur, Michael Vorm, menjadi penutup deretan pemain yang berkategori kelebihan berat badan alias overweight.
Dengan angka BMI 25,1, Vorm ditemani Shinji Okazaki (Leicester) dan Dimitri Payet (West Ham).
Selain Norwich, Chelsea juga menjadi klub yang mengirim tiga wakil dalam kategori overweight. The Blues menyertakan Branislav Ivanovic (26,6), John Terry (25,6), dan Kurt Zouma (25,5). Kendati demikian,
kelebihan BMI bukan lan tas dengan serta-merta mengurangi kualitas permainan.
| Editor | : | |
| Sumber | : | Harian BOLA 23 Oktober 2015 |
Komentar