Getty Images
Lucas Biglia, metronom permainan sekaligus tameng pertahanan Lazio.
Lazio menatap laga derbi kontra AS Roma, Minggu (8/11/15), dengan bekal sepasang kekalahan dalam dua partai terakhir mereka di Serie A. Kendati demikian terdapat lima faktor yang bisa membuat Sang Elang tetap optimistis bisa meraih poin sempurna dalam partai derbi.
SUPLAI MAKSIMAL
Sampai pekan ke-11 Serie A 2015/16 personel lini depan Lazio secara kumulatif sudah mengemas tujuh gol. Perinciannya adalah Filip Djordjevic (2 gol), Alessandro Matri (2), Ricardo Kishna (2), dan Balde Keita (1). Namun, seharusnya Matri cs bisa lebih tajam lagi mengingat mereka berkelimpahan suplai bola, terutama dari sektor sayap. Lazio adalah tim Serie A yang punya rata-rata operan silang per laga paling tinggi.
(Tabloid BOLA) Tim Pembuat Operan Silang Terbanyak
PUNYA JAGO DRIBEL
Pengisi sisi kanan pertahanan Roma, bak itu Alessandro Florenzi atau Maicon kudu ekstra hati-hati dalam partai derbi. Mereka harus siap menerima teror berupa pergerakan lincah serta dribel aduhai dari Felipe Anderson.
(Tabloid BOLA) Jago Dribel Serie A MENYERAP SERANGAN LAWAN
Lazio (18 gol kebobolan) kini boleh saja menyandang label sebagai tim dengan pertahanan terburuk kedua setelah Carpi (23). Akan tetapi. mereka sebenarnya cukup baik dalam menyerap serangan lawan. Rata-rata, Gli Aquilotti (Sang Elang Muda) hanya menderita 10,6 tembakan lawan per partai. Keberadaan Lucas Biglia di lini tengah menjadi faktor penting. Selain cakap mengatur tempo laga, Biglia juga galak kala berupaya merebut penguasaan bola lawan.
(Tabloid BOLA) Tim Paling Sedikit Menerima Tembakan Lawan LINI TENGAH TAJAM
Performa para penyerang Lazio di Serie A 2015/16 memang belum terlalu oke. Namun, gelandang Gli Aquilotti sejauh ini bisa turut membantu penyerang memanggul beban tugas mencetak gol. Lazio adalah pemilik lini tengah tertajam Serie A. Gelandang-gelandang mereka secara kolektif sudah mendulang sembilan gol.
Komentar