Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Tiga Penyesalan dalam Hidup Cristiano Ronaldo

By Ade Jayadireja - Rabu, 21 Oktober 2015 | 15:37 WIB
Cristiano Ronaldo
Getty Images
Cristiano Ronaldo

Karier sepak bola Cristiano Ronaldi melesat bak roket. Tiga trofi Ballon d'Or menjadi bukti kualitas megabintang Real Madrid itu.

Meski demikian, bukan berarti perjalanan karier Ronaldo tanpa cacat. Sebagai manusia biasa, ia juga pernah melakukan kesalahan yang akhirnya berujung penyesalan.

Berikut ini adalah tiga penyesalan Ronaldo selama 13 tahun menjadi pesepak bola profesional.

1. Final Liga Champions 2008


Duel Manchester United versus Chelsea di Moscow harus ditentukan oleh adu penalti setelah kedua tim bermain imbang 1-1. Ronaldo turun sebagai algojo ketiga untuk kubu Setan Merah.

Namun, Ronaldo gagal menyumbang angka. Tendangannya ke arah kanan gawang Chelsea mampu ditepis oleh Petr Cech. Ia menjadi satu-satunya algojo United yang tak mampu mencetak gol dari titik putih.

"Saya bermain bagus dan mencetak satu gol, tetapi gagal mencetak gol di babak penalti. Hal itu adalah hari terburuk dalam hidup saya," ujar Ronaldo selepas pertandingan.


2. Euro 2012

Pada semifinal Euro 2012, Ronaldo ditunjuk sebagai eksekutor kelima ketika Portugal harus menjalani adu penalti melawan Spanyol. Namun, ia tak mendapat giliran karena saat itu Portugal sudah dipastikan kalah 2-4.

Ronaldo menyesal karena tidak mengajukan diri sebagai algojo pertama. Keputusan ada di tangan pelatih Paulo Bento.

"Pelatih berhak menentukan siapa yang akan mengambil penalti dan saya menjadi penendang kelima. Jika keputusan berada di tangan saya, maka saya ingin menjadi yang pertama," ujar Ronaldo.

3. Saya Muda, Tampan, dan Kaya


Dalam sebuah wawancara pada 2011, Ronaldo pernah mengatakan bahwa orang-orang iri kepada dirinya yang muda, tampan, dan kaya raya. Komentar tersebut adalah respons Ronaldo atas cemoohan dari fan Dinamo Zagreb dalam pertandingan Liga Champions.

Dua tahun berselang, saat menerima trofi Ballon d'Or, Ronaldo mengaku menyesal atas ucapannya.

"Kalimat itu adalah sebuah kesalahan. Saat itu saya sangat marah karena saya tidak mencetak gol," tutur Ronaldo.


Editor : Ade Jayadireja
Sumber : Berbagai sumber


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X