Karier sepak bola Cristiano Ronaldi melesat bak roket. Tiga trofi Ballon d'Or menjadi bukti kualitas megabintang Real Madrid itu.
Meski demikian, bukan berarti perjalanan karier Ronaldo tanpa cacat. Sebagai manusia biasa, ia juga pernah melakukan kesalahan yang akhirnya berujung penyesalan.
Berikut ini adalah tiga penyesalan Ronaldo selama 13 tahun menjadi pesepak bola profesional.
1. Final Liga Champions 2008
Duel Manchester United versus Chelsea di Moscow harus ditentukan oleh adu penalti setelah kedua tim bermain imbang 1-1. Ronaldo turun sebagai algojo ketiga untuk kubu Setan Merah.
Namun, Ronaldo gagal menyumbang angka. Tendangannya ke arah kanan gawang Chelsea mampu ditepis oleh Petr Cech. Ia menjadi satu-satunya algojo United yang tak mampu mencetak gol dari titik putih.
"Saya bermain bagus dan mencetak satu gol, tetapi gagal mencetak gol di babak penalti. Hal itu adalah hari terburuk dalam hidup saya," ujar Ronaldo selepas pertandingan.
2. Euro 2012
Ronaldo menyesal karena tidak mengajukan diri sebagai algojo pertama. Keputusan ada di tangan pelatih Paulo Bento.
"Pelatih berhak menentukan siapa yang akan mengambil penalti dan saya menjadi penendang kelima. Jika keputusan berada di tangan saya, maka saya ingin menjadi yang pertama," ujar Ronaldo.
3. Saya Muda, Tampan, dan Kaya
Dalam sebuah wawancara pada 2011, Ronaldo pernah mengatakan bahwa orang-orang iri kepada dirinya yang muda, tampan, dan kaya raya. Komentar tersebut adalah respons Ronaldo atas cemoohan dari fan Dinamo Zagreb dalam pertandingan Liga Champions.
Dua tahun berselang, saat menerima trofi Ballon d'Or, Ronaldo mengaku menyesal atas ucapannya.
"Kalimat itu adalah sebuah kesalahan. Saat itu saya sangat marah karena saya tidak mencetak gol," tutur Ronaldo.
Editor | : | Ade Jayadireja |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar