Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

5 Hal yang Bisa Dipelajari dari Kemenangan 3-1 Liverpool di Chelsea

By Firzie A. Idris - Sabtu, 31 Oktober 2015 | 22:08 WIB
Philippe Coutinho merayakan gol kedua yang ia sarangkan ke gawang Chelsea.
Ian Walton/Getty Images
Philippe Coutinho merayakan gol kedua yang ia sarangkan ke gawang Chelsea.

Liverpool mencatatkan kemenangan pertama di rezim Juergen Klopp dengan meraup hasil 3-1 kontra Chelsea pada Sabtu (31/10/2015). Berikut adalah lima hal yang bisa dipelajari dari partai di Stamford Bridge tersebut.

1. Ini hasil yang bisa meroketkan nama Juergen Klopp di Inggris


Start Klopp di Liverpool memang jauh dari kata ideal. Tiga hasil imbang dari tiga laga perdana disusul oleh kemenangan tipis 1-0 kontra Bournemouth di Piala Liga. Kendati datang ke Inggris sebagai finalis Liga Champions, hasil ini adalah landasan tepat untuk memacu nama pelatih asal Jerman itu di ranah Ratu Elizabeth II. Kemenangan di Stamford Bridge datang lewat kerja keras, ketajaman penyelesaian, dan penguasaan bola. Hasil sempurna bagi sang bos baru Liverpool.

2. Coutinho bisa jadi bintang kelas dunia di bawah Klopp


Shinji Kagawa, Marco Reus, dan Mario Goetze menggelora di Dortmund bersama Juergen Klopp. Menilik dari laga ini, sang pelatih tampak bisa melakukan hal serupa ke Philippe Coutinho. Dua gol gelandang serang asal Brasil ini datang setelah kerja sama apik di ujung kotak penalti.

Hal tersebut pasti diasah di lapangan latihan. Seperti ketiga pemain tadi, Coutinho bisa menjadi bintang kelas dunia di bawah pelatih nyentrik ini.

3. Pressing setengah hati Chelsea


Pressing para pemain Chelsea di fase-fase awal laga menyulitkan Liverpool. Berkat strategi ini pun sang tuan rumah dapat mencetak gol cepat di Stamford Bridge. Tapi, setelah 15 menit awal, Chelsea tak melakukannya lagi dan membiarkan Liverpool mengambil insiatif.

The Reds mencatatkan hingga 68 persen possession mendekati akhir babak pertama dan wajar apabila mereka menerjemahkan penguasaan bola itu menjadi gol.

4. Brendan Rodgers benar dalam mencadangkan Alberto Moreno

 


Alberto Moreno terlalu statis dalam bertahan dan hanya diam saja mengamati bola silang Cesar Azpilicueta pada awal laga. Ketidak sigapannya mengizinkan gelandang Chelsea, Ramires, untuk datang dari lini kedua dan mencetak gol pertama laga.

Mantan legenda Liverpool, Jamie Carragher, pun punya pendapatnya sendiri perihal masalah ini. Ia mengungkapkan bahwa hal-hal seperti inilah yang membuat pelatih Brendan Rodgers lebih memilih Joe Gomez ketimbang bek asal Spanyol itu.


5. Jose Mourinho terjepit


Momen unik datang setelah laga. Walau pun dibombardir pertanyaan oleh sang pewawancara, Jose Mourinho hanya mengucapkan "saya tak akan mengatakan apa-apa tentang laga ini. Saya tak ingin berkata apa-apa. Tidak ada komentar" berulang kali.

Mourinho berada dalam tekanan besar dan para pemain Chelsea besar kemungkinan akan tertular oleh perilaku aneh manajer mereka di hadapan media tersebut.


Editor : Firzie A. Idris
Sumber : -


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X