Pertahanan kokoh disebut sebagai salah satu kendaraan utama menuju scudetto.
Anggapan yang tak keliru sebab juara Serie A dalam lima musim terakhir yakni Milan (2010-11) dan Juventus (2011-12, 2012-13, 2013-14, 2014-15) selalu mengakhiri musim sebagai pemilik lini defensif terbaik.
“Di Italia, tim yang memenangi titel adalah mereka yang paling sedikit kebobolan,” ujar kiper Inter, Samir Handanovic, yang baru kebobolan tujuh gol di Serie A 2015/16.
Akan tetapi, tren tersebut sedikit bergeser pada musim ini. Penghuni tiga teratas tabel klasemen Serie A 2015-16 adalah tim dengan agresivitas tinggi yaitu Roma (25 gol), Napoli (21 gol), dan Fiorentina (18 gol).
Inter, tim paling sedikit kebobolan di Serie A 2015-16, harus rela berada di posisi empat kendati mereka punya poin sama dengan Napoli dan Fiorentina (21 poin). Lantaran tak banyak membobol gawang lawan, Inter kalah selisih gol dari Napoli maupun Fiorentina.
Fenomena itu mengindikasikan bahwa permainan menyerang juga bisa melebarkan jalan sebuah tim menuju scudetto. Roma paham betul soal pentingnya mendulang gol. Sampai pekan ke-10, Tim Serigala adalah pemilik lini serang tertajam Serie A dengan 25 gol.
Skuat racikan Rudi Garcia itu bukanlah tipikal tim Italia yang buru-buru merapatkan pertahanan begitu berada dalam situasi memimpin. Roma malah semakin dalam menginjak pedal gas mereka usai mencetak gol. Di Serie A, Tim Serigala selalu bisa menang saat bisa masuk papan skor lebih dulu.
Hal lain yang patut digaris bawahi adalah Mohamed Salah dkk. tak pernah terkejar saat sudah berhasil memimpin. Mereka tak pernah memberikan kesempatan bagi lawan untuk sekadar menyamakan skor dan selalu bisa mencari gol kedua untuk membunuh laga.
“Saya pikir itu hal yang benar untuk dilakukan. Secara psikologis, tak mudah mengangkat kepercayaan diri Anda setelah kebobolan gol, hal itu juga terjadi kepada kami,” kata Garcia di situs resmi klubnya.
“Secara umum, reaksi kami negatif usai kemasukan. Itulah kenapa kami justru meningkatkan tempo setelah mencetak gol,” tutur pelatih asal Prancis itu menambahkan.
Alamat bahaya buat Inter jika Roma bisa mencetak gol lebih dulu di Giuseppe Meazza, Sabtu (31/10/15).
(Harian BOLA)
Komentar