Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Iwan Fals Ingin Sepak Bola Tanpa Mafia

By Weshley Hutagalung - Rabu, 21 Oktober 2015 | 14:36 WIB
Ekspresi Iwan Fals saat menyaksikan pertandingan final Piala Presiden 2015 antara Persib Bandung dan Sriwijaya FC, di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Minggu (18/10/2015).
Dok. Twitter
Ekspresi Iwan Fals saat menyaksikan pertandingan final Piala Presiden 2015 antara Persib Bandung dan Sriwijaya FC, di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Minggu (18/10/2015).

Artis musik Iwan Fals (54) merupakan pencinta sepak bola. Tak hanya sebagai penonton, pria bernama lengkap Virgiawan Listanto pernah membela kesebelasan IISIP Jakarta saat masih kuliah. Ia merindukan penyelenggaraan sepak bola yang bersih.

Jiwa Iwan merasa terpanggil saat media ramai memberikan pertandingan final Piala Presiden antara Persib Bandung dan Sriwijaya FC, di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Minggu (18/10/20150.

"Waduh, kok jadi pengen nonton bola ya," begitu tulis Iwan melalui akun twitter-nya, @iwanfals.

Saat itu, media massa mengabarkan tentang ketegangan menjelang pelaksanaan final Piala Presiden 2015 di Stadion Utama GBK dengan status siaga satu.

"Sepak bola jadi mencekam. Perlu hadir dan membuktikan kebenaran berita itu. Penonton anak-anak saya semua. Bangga punya anak berjiwa besar dan optimis hadapi hidup ke depan," kata Iwan Fals seperti dikutip dari website pribadinya.  

Iwan Fals memandang perlu mengedepankan prestasi dan mengendalikan emosi. Ketegangan antara pendukung yang melahirkan sikap tidak saling menghormati sesama disebut bukan ciri anak-anak Indonesia.

"Atau barangkali sepak bola adalah cermin, di mana kita bisa melihat diri kita sendiri. Itulah penonton bola kita, gimana kalau prestasinya dunia ya, hiiii," ungkap Iwan Fals.

Iwan berangkat ke GBK bersama rekannya, Raja Pane. Sepanjang pertandingan, Iwan sempat mengunggah foto yang menggambarkan situasi GBK melalui akun twitter miliknya.

"Alhamdulilah, setelah lebih 10 tahun gak nonton bola langsung," begitu tulis Iwan.

Iwan Fals menaruh rasa kangen dan hormat kepada penonton yang merespon pertandingan ini. Semangat penonton dinilai luar biasa dan sesungguhnya menjadi modal untuk maju.

Iwan Fals memandang peristiwa ini adalah awal yang bagus untuk konsolidasi, belajar dewasa, siap menang siap atau kalah.

"Menang dan kalah menarik, tetapi jauh lebih menarik dari menang dan kalah adalah konsolidasi untuk kompetisi tanpa mafia. Sepak bola tanpa mafia," ucap Iwan Fals.

"Kalau bersih-bersih menjadi budaya penonton sepak bola kita, wuiiih berbahagialah Indonesia" kata Iwan Fals.


Editor : Ferril Dennys Sitorus
Sumber : Twitter Iwan Fals, Iwanfals.co.id


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X