Manajer Louis van Gaal mengatakan kecewa dengan jadwal bertanding yang diterapkan di Premier League. Manajer asal Belanda itu mengatakan bahwa semua klub Inggris akan mendapatkan dampak, terutama di kompetisi besar Eropa seperti Liga Champions.
United baru kembali ke Kota Manchester pada Kamis (22/10/2015) waktu setempat setelah melakukan lawatan ke Rusia menghadapi CSKA Moskva [ada matchday ketiga Liga Champions, Rabu (21/10/2015). Pada laga tersebut United hanya mampu bermain imbang 1-1.
Van Gaal mengaku khawatir bahwa perjalanan yang sangat jauh tersebut akan mengambil banyak hal dari pada pemainnya setelah menjalani jadwal padat bersama klub dan tim nasional masing-masing. Terlebih Iblis Merah akan menghadapi Manchester City di Old Trafford pada Minggu (25/10/2015).
Van Gaal merasa yakin bahwa kondisi timnya akan semakin parah dengan tidak adanya istirahat di akhir tahun khas sepak bola Inggris. Hal ini dipercaya manajer berusia 64 tahun itu sebagai penyebab kegagalan klub-klub Inggris berjaya di Liga Champions dan Liga Europa, serta timnas Inggris di Piala Dunia dan Piala Eropa.
"Tidak ada istirahat pada musim dingin dan saya pikir ini adalah hal yang paling jahat dari budaya di sini. Hal ini tidak baik untuk sepak bola Inggris," kata Van Gaal kepada Sky Sports.
"Hal ini tidak baik bagi klub atau tim nasional. Saya pikir Anda harus mengubahnya. Inggris belum pernah lagi memenangkan sesuatu selama beberapa tahun terakhir karena tenaga semua pemain telah habis pada akhir musim ini," ungkapnya
Dengan kualitas yang dimiliki klub-klub Inggris, di sepanjang sejarah Liga Champions baru ada lima klub Premier League yang berhasil menjadi juara. Dalam 60 edisi yang telah diselenggarakan sejak 1955, klub-klub Inggris hanya mampu memenangkan 12 di antaranya dengan rincian Liverpool 5 kali, Manchester United (3), Nottingham Forest (2), Aston Villa (1) dan Chelsea (1).
Editor | : | Verdi Hendrawan |
Sumber | : | Sky Sports |
Komentar