Manajer Chelsea, Jose Mourinho, dipastikan tak boleh hadir di markas Stoke City, Stadion Britannia, saat kedua tim bertemu pada lanjutan Premier League, Sabtu (7/11/2015). Mourinho pun sudah menyiapkan berbagai skenario untuk memudahkan deputinya mengambil keputusan.
Mourinho dihukum tak boleh mendatangi stadion karena mengkritik wasit Jon Moss di sekitar ruang ganti pada jeda pertandingan melawan West Ham United, 24 Oktober 2015. Asisten Mourinho, Silvino Louro, menerima hukuman serupa.
Diperkirakan, Mourinho akan menunjuk dua asisten lainnya, Steve Holland dan Rui Faria, sebagai pengambil keputusan di stadion. Sebab, Mourinho tak bisa memberikan arahan karena dilarang berkomunikasi dengan siapa pun di stadion.
Ketika ditanyakan siapa penanggung jawab tim di dalam stadion, Mourinho tetap menjawab, "Saya. Setiap tanggung jawab adalah milik saya. Staf saya benar-benar bebas dari tekanan tambahan."
Penuturan tersebut merupakan upaya Mourinho untuk mengurangi tekanan kepada Holland dan Faria. Guna memudahkan pekerjaan kedua deputinya, Mourinho juga mengaku telah menyiapkan tim dalam berbagai skenario.
"Mari bicara situasi paling ekstrem, seperti kami menang atau kalah empat gol tanpa balas pada babak pertama," ucap Mourinho.
"Pada momen ini, Anda memiliki 1.000 pilihan, yaitu menguasai dan mengontrol pertandingan, kehilangan kendali pertandingan, atau bermasalah dengan cedera dan kartu merah di area tertentu. Kami akan menjalani banyak skenario, tetapi mereka sudah siap," tutur Mourinho.
Mourinho pun memilih untuk tak menentang hukumannya. Arsitek asal Portugal ini sudah mengonfirmasi tak akan mengajukan banding kepada FA.
Akan tetapi, Mourinho belum mengetahui bagaimana memantau permainan anak-anak asuhnya di stadion. "Saya belum memiliki rencana," tuturnya.
"Mungkin, saya akan duduk di sudut jalan dengan iPad. Atau bisa saja saya tak menyaksikan pertandingan. Twitter dan Livescore juga bisa," ucapnya.
Editor | : | |
Sumber | : | Guardian |
Komentar