Pelatih Persib Bandung, Djadjang Nurdjaman, mengaku terharu melihat animo bobotoh yang sangat luar biasa untuk memberikan dukungan kepada Persib pada final Piala Presiden di Stadion Gelora Bung Karno,Minggu (18/10/2015). Ia tidak menyangka meski hanya turnamen ternyata dukungan bobotoh sangat besar, tidak jauh beda saat Persib tampil di final Indonesia Super League (ISL) tahun lalu.
"Seperti final ISL di Palembang tak sedikit bobotoh yang sampai menjual barang miliknya hanya supaya bisa nonton Persib. Sekarang pun puluhan ribu bobotoh berani mengambil risiko untuk mendukung kami di Jakarta," kata Djadjang, Kamis (15/10).
Menurut Djanur, animo bobotoh yang sangat besar itu menjadi dukungan moril yang mengatrol motivasi pemain Persib untuk memboyong Piala Presiden ke kota kembang.
"Semoga kami membalas dukungan bobotoh yang luar biasa ini dengan kemenangan," ujar pelatih yang punya memori indah di stadion yang dahulu bernama Stadion Utama Senayan ini.
Ketika masih menjadi pemain, Djanur adalah pencetak gol kemenangan Persib atas Perseman Manokwari pada final kompetisi perserikatan 1986. Ia mengaku selalu tampil lebih lepas jika bermain di GBK, karena main di stadion termegah di Indonesia ini nyaris tanpa kendala. Selain lapangannya bagus, jarak penonton ke lapangan pun cukup jauh sehingga pemain tidak terganggu.
"Itu yang saya rasakan dulu saat masih jadi pemain. Semoga saat ini pemain Persib merasakan hal yang sama," tambahnya.
Editor | : | Budi Kresnadi |
Sumber | : | juara.net |
Komentar