Pangeran Ali Bin Al Hussein meminta Kongres Luar Biasa FIFA tidak mundur. Pengunduran jadwal, menurut dia, hanya akan membuat publik kian mencurigai institusi tertinggi sepak bola dunia itu.
dilangsungkan pada 26 Februari 2016. Namun, muncul kabar bahwa jadwal tersebut masih mungkin mundur karena sejumlah polemik di tubuh FIFA.
Saat ini, Presiden Sepp Blatter dan Wakil Presiden Michel Platini tengah mendapatkan sorotan. Blatter diduga telah memberikan bantuan tidak tercatat sebesar 1,35 juta dolar kepada Platini. Karena itulah, keduanya diskors selama 90 hari untuk penyelidikan lebih lanjut.
Penyelidikan itu diduga bisa menganggu rentetan proses pemilihan presiden baru FIFA. Salah satunya adalah terkait dengan pendaftaran nama calon pada 26 Oktober ini, dan Platini menjadi salah satu kandidat yang mencalonkan.
Komite Eksekutif FIFA lantas mengambil inisiatif. Mereka berencana mengadakan rapat pada pekan depan untuk membahas kemungkinan penundaan proses pemilihan. Hal inilah yang dikritik Pangeran Ali.
“Krisis yang terjadi menunjukkan bahwa FIFA butuh sosok pemimpin sementara untuk mengadakan proses pemilihan yang transparan dan adil,” kata Pangeran Ali, Rabu (14/10/2015).
“Pengunduran proses pemilihan hanya memperpanjang ketidakstabilan di tubuh FIFA. Publik bisa saja semakin memandang negatif ke FIFA. Para anggota dan komite eksekutif seharusnya tahu bahwa dunia memperhatikan organisasi ini,” ujarnya lagi.
Pangeran Ali lantas meminta Komite Eksekutif untuk tidak mencampuri proses pemilihan Presiden FIFA. Menurut dia, tanggal 26 Februari sudah diputuskan sesuai Statuta FIFA dan seharusnya tidak bisa diubah di tengah jalan.
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | ESPN FC |
Komentar