Sukses turnamen Piala Presiden 2015 memicu pertanyaan baru tentang nasib sepak bola Indonesia ke depan. Melihat kondisi PSSI yang masih dibekukan oleh Menpora dan sanksi FIFA yang belum dicabut, membuat gairah sepak bola terancam meredup lagi.
Pihak Mahaka Sports mengaku belum bisa menjamin akan membuat turnamen lanjutan. Bahkan, nasib Piala Presiden tahun depan disebut masih gelap.
“Kalau sepak bola kita dalam kondisi norma,l sebenarnya Piala Presiden ini tidak ada gunanya. Piala Presiden ini bisa jadi malah tidak ada. Misi turnamen ini cuma mengisi kekosongan di saat kompetisi tidak ada,” kata Hasani Abdulgani, CEO Mahaka Sports.
Tentang rencana Mahaka ke depan, Hasani belum bisa menjanjikan apa pun, termasuk isu seputar pergelaran Piala Panglima yang kemungkinan digelar November.
“Sejauh ini, belum ada yang meminta kepada kami dan kami belum ada rencana apa pun. Tunggu saja undangan press conference jika ada sesuatu yang akan dihadirkan,” kata Hasani.
Hal ini juga dipengaruhi kekecewaan PSSI yang merasa Mahaka tidak menjaga komitmen sejak awal tentang peran PSSI di turnamen yang mereka gelar, seperti Piala Presiden lalu.
“Kami meminta maaf sebesar-besarnya jika PSSI menuduh kami tidak komit. Tujuan kami menggelar turnamen ini hanya menyelamatkan sepak bola. Saya maklum jika usaha keras kami tidak bisa membuat senang semua pihak,” kata Hasani.
Editor | : | Ary Julianto |
Sumber | : | BOLA |
Komentar