Manajer Persib Bandung, Umuh Muchtar, mengaku tak mempermasalahkan jika laga final Piala Presiden 2015 melawan Sriwijaya FC digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Minggu (18/10/2015).
"Apa boleh buat. Kami ikut saja. Masak menolak. Ini kan Piala Presiden 2015," kata Umuh kepada Juara.net, Senin (12/10/2015).
Lampu hijau menggelar final di GBK disampaikan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Luhut Binsar Pandjaitan. Menko Polhukam memastikan bahwa final berjalan aman. Mahaka Sports and Entertainment sebagai promotor menyambut baik tetapi mereka menunggu surat resmi dari pihak keamanan.
Meskipun Maung Bandung siap melakoni final di GBK, Umuh mengaku khawatir dengan keamanan bobotoh. Hal itu terkait friksi antara bobotoh dan suporter Persija Jakarta, The Jakmania. Terakhir pada 2013, sejumlah suporter yang diduga Jakmania meneror Persib dengan menghadang bus yang ditumpangi tim dari Hotel Kartika Chandra menuju stadion.
"Saya butuh jaminan untuk bobotoh. Dulu ada yang mati tetapi enggak tertangkap pelakunya, padahal selalu ada jaminan," tuturnya.
Karena itu, Umuh akan berkoordinasi dengan panpel dalam hal ini Mahaka soal jaminan untuk bobotoh. "Panpel jangan melihat uangnya besar tetapi pertimbangkan juga nyawa manusia," jelasnya.
Ketua Viking, Herru Joko, meminta peninjauan kembali dari keputusan menggelar final di GBK. Ia melihat masih ada ancaman bahaya meskipun ada jaminan dari keamanan. "Kalau final di Bali, kami pun siap," ucap Herru.
Ikuti Liputan Khusus Piala Presiden 2015 di sini
Editor | : | Ferril Dennys Sitorus |
Sumber | : | juara.net |
Komentar