Sony Dwi Kuncoro memastikan dominasi Indonesia pada laga final Taiwan Terbuka Grand Prix yang akan berlangsung di Hsing Chung Gymnasium, Taipei, Minggu (18/10/2015).
Sony melangkah ke final setelah memenangi laga "perang saudara" melawan Simon Santoso, dengan 21-14, 21-16, Sabtu (17/10/2015). Laga ini sempat diwarnai kartu kuning yang diberikan wasit kepada kedua pemain karena dianggap mengulur waktu.
"Saya juga tidak tahu kenapa kami dianggap mengulur waktu, padahal sih tidak," kata Sony ketika ditanya badminotnindonesia.org seputar kartu kuning tersebut.
"Saya senang bisa melaju ke final. Lawan saya tidak mudah, Simon pemain berpengalaman. Namun, dulu kan kami sering latihan bersama, jadi sudah tahu lah bagaimana permainannya," tutur Sony.
Pada partai final, pemain asal Surabaya ini akan ditantang wakil tuan rumah, Wang Tsu Wei, yang lolos dengan mengalahkan wakil Indonesia lainnya, Ihsan Maulana Mustofa, 20-10, 8-21, 21-15.
"Soal partai final, saya tidak mau memikirkan lawan seperti apa. Saya adalah pemain berpengalaman, mungkin di sini keunggulan saya. Besok, saya akan tampil sabar, dan tidak terlalu menggebu-gebu untuk menang. Biasa-biasa saja, yang penting main saya bagus," ujar ayah dua orang putri ini.
Sony merupakan wakil keempat Indonesia yang lolos ke partai final Taiwan Terbuka Grand Prix. Tiga wakil lainnya adalah Anggia Shitta Awanda/Ni Ketut Mahadewi Istarani (ganda putri), Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo (ganda putra), dan Ronald Alexander/Melati Daeva Octavianti (ganda campuran).
Ikuti perkembangan berita ini dalam liputan khusus:
Taiwan Terbuka Grand Prix 2015
Editor | : | Pipit Puspita Rini |
Sumber | : | PBSI |
Komentar