Selain pelatih kepala dan asistennya, pelatih kiper merupakan jabatan yang tidak kalah penting dalam tim sepak bola. Mereka memang dituntut secara khusus memoles kemampuan seorang penja gawang dalam menahan gempuran lawan.
Pelatih kiper Arema Cronus, Alan Haviludin, mengakui menjadi seorang kiper tidaklah mudah karena sebagai benteng terakhir, ia bertanggung jawab mengamankan gawang dari kebobolan. Di sisi lain, Alan mengungkapkan bahwa melatih kiper ada nilai seni tersendiri.
Menurutnya, beberapa kiper yang ia tangani di Arema Cronus memiliki tingkatan berbeda. Terlebih, saat ini selain 4 kiper yang tergabung di tim senior, yakni Kurnia Meiga, I Made Wardana, Achmad Kurniawan, dan Utam Rusdiana dirinya juga memanggil dua kiper dari Akademi Arema yakni Bima dan Ahmad Ibnu Adam yang tergabung di skuat Arema U-21 untuk menjalani latihan rutin.
Jelas, perlakuan berbeda diberikan oleh Alan kepada dua kiper muda calon kiper masa depan Arema Cronus tersebut. “Perbedaan jelas ada, tapi itulah seni dalam melatih kiper,” ungkap mantan pelatih kiper tim nasional ini.
Alan mengatakan bahwa dipanggilnya dua kiper junior tersebut merupakan program yang ia lakukan untuk menambah jam terbang kiper-kiper di Akademi Arema. “Kami panggil agar kiper-kiper muda dari Akademi Arema ini punya pengalaman,” tuturnya.
Editor | : | Suci Rahayu |
Sumber | : | juara.net |
Komentar