Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Ini Asumsi Penyebab Kegagalan Rodgers di Liverpool

By Theresia Simanjuntak - Selasa, 6 Oktober 2015 | 23:27 WIB
Brendan Rodgers, dianggap tidak jeli dalam aktivitas transfer Liverpool.
OLI SCARFF/AFP
Brendan Rodgers, dianggap tidak jeli dalam aktivitas transfer Liverpool.

Brendan Rodgers menjadi manajer tim Premier League kedua setelah Dick Advocaat yang kehilangan jabatannya di 2015/16.

Berita tersebut mencuat hanya beberapa jam setelah Advocaat dikonfirmasi mengundurkan diri sebagai Manajer Sunderland, Minggu (4/10).

Laman resmi Liverpool merilis pernyataan bahwa mereka memecat Rodgers setelah laga imbang 1-1 melawan rival sekota, Everton.

Hasil tersebut berarti Si Merah cuma menang tiga kali sampai pekan kedelapan EPL 2015/16. Mereka berada di posisi ke-10 dengan 12 poin, tertinggal enam angka dari pemuncak klasemen Manchester City.

Awal karier Rodgers di Stadion Anfield sesungguhnya cukup baik.Ditunjuk pada medio 2012, Rodgers nyaris membawa Liverpool menjuarai EPL 2013/14.

Romansa Rodgers-Liverpool mulai kehilangan percikan kepercayaan sejak musim lalu yang mana mereka berakhir di posisi keenam EPL 2014/15.

Rodgers pun harus menyudahi petualangannya di Liverpool tanpa satu trofi bisa diraih. Publik berspekulasi mengenai apa penyebab kegagalan Rodgers di Liverpool.

Salah satu alasan yang paling banyak disebut adalah kebijakan transfer pelatih berusia 42 tahun itu.

Rodgers diasumsikan tidak bisa meyakinkan para bintang Liverpool agar mau dilatihnya. Kepergian Luis Suarez, pemain terproduktif di EPL 2013/14, yang hengkang ke Barcelona adalah salah satu bukti.

Hengkangnya ikon klub, Steven Gerrard, dan penyerang muda Raheem Sterling hanya memperkuat asumsi publik tersebut.

Kebijakan transfer Rodgers kian dipertanyakan lantaran ia mendatangkan banyak pemain dengan kualitas yang tidak diharapkan para suporter. Gerrard baru-baru ini menyinggung aktivitas transfer sang mantan manajer di bukunya, My Life.

Gelandang asal Inggris itu mengaku terkejut saat Rodgers mengabarkan kepadanya bahwa klub itu akan merekrut striker kontroversial Mario Balotelli pada musim panas 2015.

Pada akhirnya, Balotelli menjadi pembelian gagal. Hanya semusim di Liverpool, ia kini bermain lagi bagi Milan sebagai pinjaman.

Sejak melatih Liverpool, Rodgers menghabiskan 292 juta pound (hampir 6,4 triliun rupiah) untuk mendatangkan 31 pemain. Namun, di luar tujuh rekrutan musim panas 2015, hanya 11 pemain yang ada di skuat Liverpool 2015/16.

BELANJA LIVERPOOL ERA RODGERS
2015/16    78
2014/15    117
2013/14    48
2012/13    49
Total: 292
Ket: Harga dalam juta pound


REKRUTAN LIVERPOOL ERA RODGERS

2012/13: Fabio Borini, Joe Allen, Oussama Assaidi, Nuri Sahin, Samed Yesil, Daniel Sturridge, Philippe Coutinho

2013/14: Luis Alberto, Iago Aspas, Simon Mignolet, Kolo Toure, Aly Cissokho, Mamadou Sakho, Tiago Ilori, Victor Moses

2014/15: Rickie Lambert, Adam Lallana, Emre Can, Lazar Markovic, Dejan Lovren, Divock Origi, Javier Manquillo, Alberto Moreno, Mario Balotelli

2015/16: Joe Gomez, Adam Bogdan, James Milner, Nathaniel Clyne, Roberto Firmino, Christian Benteke, Danny Ings

Ket: nama di-garis miring = tidak ada di skuat Liverpool 2015/16.

Tahukah Anda?
Stadion Goodison Park rumah Everton bak kuburan bagi para manajer klub-klub besar EPL. Sudah tiga manajer yang dipecat setelah tim mereka gagal menang di kandang Everton.
Sebelum Brendan Rodgers, Carlo Ancelotti (Chelsea, kalah 0-1 pada Mei 2011) dan David Moyes (Manchester United, kalah 0-2 pada April 2014) kehilangan pekerjaan mengalami nasib tersebut.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Theresia Simanjuntak
Sumber : Harian BOLA (Penulis: Theresia Simanjuntak)


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X