Gelandang Manchester United, Juan Mata, sedang menikmati awal musim yang impresif dengan mencetak tiga gol dan tiga assist sampai pekan ketujuh EPL 2015/16.
Lahir di Burgos, Spanyol pada 27 tahun silam, Mata tumbuh sangat dekat dengan sepak bola karena ayahnya, Juan Manuel Mata Rodriguez, adalah mantan penyerang di Burgos FC.
“Ayah saya seorang sayap kiri tradisional, sangat tidak mirip dengan saya. Gaya bermainnya seperti Ryan Giggs. Beliau suka mendribel.
Saya suka ikut berlatih bersama ayah di Burgos. Tim mereka di Divisi II. Saat itu, saya hanya seorang anak kecil yang senang berada di ruang ganti. Saya pikir ayah adalah alasan saya menjadi pesepak bola,” kata Mata kepada Daily Mail.
Komentar Mata tersebut diutarakan pada 2012 yang berarti saat itu ia masih beroperasi sebagai gelandang tengah.
Kini, Mata mungkin menyadari bakatnya memang turun dari sang ayah. Di United, ia menjelma sebagai gelandang serang kanan andalan Van Gaal.
Baik di dalam maupun di luar lapangan, Mata dikenal sebagai pribadi yang tidak silau dengan ketenaran, sangat dekat dengan keluarga dan sahabat.
“Saya membutuhkan keluarga. Mereka yang membuat saya tetap memijak di bumi,” ucap Mata.
Mantan pemain Valencia itu juga ramah dan senang berinteraksi dengan fan. Salah satu cara Mata mendekatkan diri dengan para suporter adalah lewat tulisan di laman blog miliknya, juanmata8.com.
Setiap Senin, Mata mengunggah tulisan yang berisi aktivitas sang pemain sepanjang satu pekan, termasuk perasaannya sebelum atau setelah melakoni satu pertandingan.
Editor | : | Theresia Simanjuntak |
Sumber | : | Harian BOLA (Penulis: Theresia Simanjuntak) |
Komentar