Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Ljajic-Icardi Harus Meniru Mancini-Vialli

By Firzie A. Idris - Kamis, 29 Oktober 2015 | 18:43 WIB
Adem Ljajic dan Mauro Icardi, berkolaborasi secara apik di partai kontra Bologna.
Getty Images
Adem Ljajic dan Mauro Icardi, berkolaborasi secara apik di partai kontra Bologna.

Saat menang 1-0 di kandang Bologna, Selasa (27/10) Inter terlihat belum berganti rupa. Salah satu hal yang mesti mereka lakukan adalah membuat peran Adem Ljajic menjadi suplier bola bagi Mauro Icardi seperti Roberto Mancini, pelatih Inter sekarang, ke Gianluca Vialli bertahun-tahun lalu di Sampdoria.

Mereka masih memperlihatkan kesolidan di lini belakang, tetapi kesulitan menciptakan kans yang benar-benar membahayakan gawang tim lawan. Tak heran jika skuat asuhan Roberto Mancini kembali gagal bikin gol di paruh pertama laga melawan Bologna
Sebanyak tujuh dari 10 laga yang sudah dimainkan Il Biscione di Serie A 2015/16, berkesudahan dengan skor 0-0 pada babak I.
Inter berada di sana bukan untuk bermain indah, tapi meraih kemenangan,” kata eks kiper Lazio pada 1989 sampai 1998, Fernando Orsi, kepada Radio Radio.
Namun, Inter patut optimistis problem kreativitas akan segera teratasi ketika mereka berjumpa Roma akhir pekan mendatang. Adem Ljajic yang dimainkan Mancini sebagai starter di partai kontra Bologna, tampil menjanjikan.
Ia adalah pemain Inter yang paling aktif memberikan suplai kepada Mauro Icardi. Salah satu sodoran Ljajic kepada Icardi bahkan berujung kepada terciptanya gol kemenangan Il Biscione.
“Saya lebih suka membuat assist ketimbang mencetak gol,” kata Ljajic. 
Kalimat serupa diucapkan oleh Mancini kala sang pelatih Inter itu masih berkostum Sampdoria. Mancini adalah alasan kenapa Gianluca Vialli bisa menjadi pemain tersubur Serie A 1990/91 dengan 19 gol.
Kini, tugas Ljajic adalah meniru Mancini agar dirinya bisa menjadi pelayan sempurna bagi Icardi.   

Mereka masih memperlihatkan kesolidan di lini belakang, tetapi kesulitan menciptakan kans yang benar-benar membahayakan gawang tim lawan. Tak heran jika skuat asuhan Roberto Mancini kembali gagal bikin gol di paruh pertama laga melawan Bologna

Sebanyak tujuh dari 10 laga yang sudah dimainkan Il Biscione di Serie A 2015/16, berkesudahan dengan skor 0-0 pada babak I.

Inter berada di sana bukan untuk bermain indah, tapi meraih kemenangan,” kata eks kiper Lazio pada 1989 sampai 1998, Fernando Orsi, kepada Radio Radio.

Namun, Inter patut optimistis problem kreativitas akan segera teratasi ketika mereka berjumpa Roma akhir pekan mendatang. Adem Ljajic yang dimainkan Mancini sebagai starter di partai kontra Bologna, tampil menjanjikan.

Ia adalah pemain Inter yang paling aktif memberikan suplai kepada Mauro Icardi. Salah satu sodoran Ljajic kepada Icardi bahkan berujung kepada terciptanya gol kemenangan Il Biscione.

“Saya lebih suka membuat assist ketimbang mencetak gol,” kata Ljajic. 

Kalimat serupa diucapkan oleh Roberto Mancini kala sang pelatih Inter itu masih berkostum Sampdoria. Mancini adalah alasan kenapa Gianluca Vialli bisa menjadi pemain tersubur Serie A 1990/91 dengan 19 gol. Kini, tugas Ljajic adalah meniru Mancini agar dirinya bisa menjadi pelayan sempurna bagi Icardi. 


Editor :
Sumber : Harian BOLA


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X