Setelah sebulan menjalani puasa kemenangan, Inter akhirnya kembali meraup poin sempurna kala mereka bertandang ke markas Bologna, Renato Dall’Ara, Selasa (27/10).
Tim berjulukan Il Biscione (Sang Ular Besar) itu mengalahkan Bologna dengan skor tipis 1-0. Bukan hanya Inter yang sukses melewati periode buruk.
Striker andalan mereka, Mauro Icardi, juga memastikan bahwa masa paceklik golnya tak lebih panjang dari 384 menit. Icardi menjadi pahlawan kemenangan Inter atas Bologna via sepakan pelannya pada menit ke-67, memanfaatkan sodoran dari Adem Ljajic.
Sebelum mentas di partai pekan ke-10 Serie A 2015/16 kontra Bologna, Icardi tak mencetak gol dalam tiga partai beruntun versus Sampdoria (1-1), Juventus (0-0), dan Palermo (1-1).
Icardi merasa masih menunjukkan level yang sama seperti musim lalu, di mana ia meraih gelar pemain tersubur Serie A dengan 22 gol. Cuma, penyerang yang akrab disapa Maurito itu mengeluh bahwa dirinya kini tak mendapatkan pasokan memadai dari lini kedua.
“Puasa gol tak membebani saya, namun benar bahwa saat bermain saya tak banyak mendapatkan servis. Sangat disayangkan, sebab saya adalah striker dan saya hanya bisa mencetak gol jika bola datang kepada saya,” kata Icardi di Mediaset Premium.
Keluhan Icardi memiliki dasar kuat. Selama 82 menit beraksi di Renato Dall’Ara, sang penyerang hanya mendapatkan 18 operan dari semua rekannya. Jumlah itu terbilang sangat minim jika menilik fakta bahwa kombinasi operan Andrea Ranocchia ke Joao Miranda saja bisa mencapai 22 kali.
SUPLAI BOLA KE MAURO ICARDI
Editor | : | |
Sumber | : | Harian BOLA |
Komentar