Parma dinyatakan bangkrut per 22 Juni 2015 dan harus turun ke Serie D. Terlepas dari tidak adanya peminat Parma, CEO AC Milan, Adriano Galliani, mengatakan bahwa Milan adalah satu-satunya tim yang memberi uang “bantuan” kepada Parma.
Caranya adalah dengan membeli bek Gabriel Paletta. Saat ini, Milan, terutama Galliani, sedang diinvestigasi karena dinilai membeli Paletta dengan harga yang terlalu murah, sehingga turut membantu Parma bangkrut.
“Saya harus diam, karena pengacara saya menyuruh saya begitu,” kata Galliani kepada Gazzetta di Parma.
“Jika kami tidak membeli Paletta, sang pemain pasti akan memutus kontraknya di Parma karena gajinya sudah lama tak dibayar. Kami juga bisa saja menunggu empat bulan ketika ia sudah berstatus bebas transfer,” ujar bos Milan itu.
Paletta dibeli dari Parma dengan harga yang dirahasiakan pada bursa transfer Januari 2015. Saat itu, kontraknya dengan Parma sudah memasuki musim terakhir dan bebas pergi dengan memanfaatkan aturan Bosman.
“Milan adalah satu-satunya klub yang memberikan uang untuk Parma. Namun, apa yang kami lakukan malah membuat kami harus menjalani investigasi atas tuduhan manipulasi kebangkrutan. Saya merasa tuduhan itu sangat janggal,” kata Galliani.
Paletta kini menjadi pemain pinjaman di Atalanta. Saat dibeli Milan, situs Transfermarkt memperkirakan nilai pasar pria Italia itu mencapai 8,5 juta euro (132,2 miliar rupiah). Milan disebut membeli Paletta dengan harga 2,5 juta. (ang)
Editor | : | |
Sumber | : | Harian BOLA, 15 Oktober 2015 |
Komentar