R ini digadang-gadang bisa melaju sejauh mungkin dalam turnamen Thailand Terbuka Grand Prix Gold.
Laga yang dihelat di Thunder Dome, Muangthong Thani, Nonthaburi, 29 September hingga 4 Oktober itu, harus menjadi ajang pembuktian Riky/Richi. Inilah kesempatan terbaik bagi ganda pelapis Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir di Pelatnas Cipayung ini untuk unjuk gigi.
Apalagi seperti kata pelatih ganda campuran, Enroe Suryanto, sektor ganda campuran ditarget bisa merebut gelar juara.
Di sektor ini, Pelatnas Cipayung menurunkan empat pasangan. Selain Riky/Richi, masih ada Praveen Jordan/Debby Susanto, Edi Subaktiar/Gloria Emanuelle Widjaja, dan Ronald Alexander/Melati Daeva Oktavianti.
Di turnamen berhadiah 120 ribu dolar AS itu, Riky/Richi ditempatkan sebagai unggulan kedua. Unggulan pertama diduduki wakil Korea Selatan, Ko Sung-hyun/Kim Ha-na.
Kalau sampai gagal lagi, rasanya memang sulit mengharapkan Riky/Richi bisa menjadi andalan di masa datang, apalagi Riky/Richi kurang bersinar prestasinya sepanjang tahun ini.
Pasangan ini terhenti di babak pertama turnamen All England, Malaysia Terbuka, Singapura Terbuka, Australia Terbuka, Indonesia Terbuka, dan Jepang Terbuka. Sementara itu pada Korea Terbuka beberapa waktu lalu, mereka terhenti di babak kedua.
“Kami tak memikirkan jadi unggulan atau tidak. Tapi, yang penting kami bisa main maksimal, mengurangi kesalahan, dan percaya diri di lapangan. Percaya diri yang cukup, jangan berlebihan,” kata Richi, seperti dikutip dari rilis PBSI.
Penulis: Broto Happy W
Editor | : | |
Sumber | : | Harian BOLA, Rabu 30 September 2015 |
Komentar