Xherdan Shaqiri adalah pemain yang sudah menyicipi karier di tiga dari empat liga terbesar di dunia, yakni di Bundesliga, Serie A, dan sekarang di Premier League. Ia menilai sepak bola Inggris melebihi dua liga yang disebut pertama, bahkan ia cukup yakin EPL merupakan liga terbaik di dunia.
Xherdan Shaqiri didatangkan Stoke City dari Inter Milan pada 11 Agustus dengan ikatan kontrak berdurasi empat tahun. Nilai transfernya sebesar 12 juta pound pun memecahkan rekor transfer The Potters.
Ia merupakan pemain yang memiliki talenta menjanjikan. Akan tetapi minimnya kesempatan bermain di dua klub sebelumnya membuat perkembangan kemampuannya mandek.
Pemain tim nasional Swiss berusia 23 tahun ini selalu kesulitan untuk bisa memaksimalkan talenta yang dimiliki lantaran minimnya kesempatan bermain di dua klub sebelumnya. Selama dua tahun setengah di Bayern Muenchen, ia hanya 26 kali tampil sebagai starter sebelum hanya mendapatkan delapan kali penampilan untuk Inter.
Padahal ia pemain yang masih bisa terus meningkatkan kemampuan asalkan mendapatkan menit bermain lebih banyak. Itu mulai terbukti usai menjadi salah satu andalan dalam skuat The Potters sejauh musim ini.
Setelah menyicipi karier di tiga liga berbeda, Shaqiri pun bisa membandingkan perbedaan dari ketiganya liga tersebut. Menurutnya sepak bola Jerman menuntut kedisiplinan dalam bermain. Sementara itu, di Italia sangat berorientasi dengan taktik dan sepak bola Inggris menitikberatkan permainan menyerang.
"Sepak bola di sini spektakuler dan sangat sulit, namun saya menikmatinya. Meski baru memainkan beberapa pertandingan sejauh ini di Premier League, saya merasa telah tiba di liga terbaik di dunia," ucapnya.
Editor | : | Wisnu Nova Wistowo |
Sumber | : | Sky Sports |
Komentar