Aymeric Laporte selalu siap bila timnas Spanyol memanggilnya. Meski lahir di Prancis, ia sudah membela Athletic Bilbao sejak berusia 15 tahun sehingga sudah boleh membela Spanyol apabila tim juara Eropa itu menginginkannya.
Saat ini, Laporte memang menantikan panggilan dari pelatih Prancis, Didier Deschamps. Pemain berusia 21 tahun itu memberi tenggat waktu sampai putaran final Euro 2016.
Bila tidak juga dipanggil hingga Euro 2016, Laporte tak berminat lagi untuk membela Les Bleus, tim yang sering dibelanya pada kategori junior.
“Seperti yang telah saya katakan sebelumnya, saya lebih senang membela Prancis selama pelatih memercayai saya. Tapi, kepercayaan itu tak pernah datang. Kejuaraan Eropa sangat penting karena tak terjadi setiap hari. Kita lihat saja apa yang akan terjadi,” kata Laporte kepada Radio Euskadi.
Spanyol sudah berusaha untuk mendapatkan Laporte sejak masih remaja setelah melihat penampilannya yang mengesankan pada kejuaraan lokal Basque.
Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF) sempat mengontaknya, tapi ia memilih membela negeri kelahirannya.
Banyaknya pemain senior Spanyol yang cedera bisa membuka pintu buat Laporte, yang baru memperpanjang kontraknya di Bilbao hingga 2019.
Rekannya di Bilbao, Xabi Etxeita, sudah diberi kesempatan oleh pelatih Vicente del Bosque. Etxeita dipanggil untuk melapis tempat di belakang yang ditinggalkan Sergio Ramos yang cedera.
Namun, Del Bosque menolak berbicara lebih banyak soal Laporte walau ia tak menyangkal bahwa permainan anak muda itu memang mengesankan.
“Ia sudah memilih bermain untuk Prancis. Ia pemain yang sangat bagus,” tutur Del Bosque.
Del Bosque juga mengaku tak menutup kemungkinan untuk memanggil rekan seklub Laporte, Aritz Aduriz, salah satu striker veteran yang ditakuti di La Liga.
“Aduriz sudah menunjukkan penampilan yang luar biasa dan mungkin saja dipanggil ke timnas suatu hari nanti,” ujar Del Bosque.
Penulis: Rahayu Widiyarti
Editor | : | |
Sumber | : | Harian BOLA 9 Oktober 2015 |
Komentar