Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Radamel Falcao, Jebol di FIFA 16 dan Fobia di UCL

By Firzie A. Idris - Selasa, 29 September 2015 | 20:29 WIB
Radamel Falcao kala mencetak gol bagi Porto dalam kemenangan kontra Villarreal di semifinal Liga Europa 2010-11 kala menghadapi Villarreal.
Angel Martinez/Stringer/Getty Images
Radamel Falcao kala mencetak gol bagi Porto dalam kemenangan kontra Villarreal di semifinal Liga Europa 2010-11 kala menghadapi Villarreal.

Striker Chelsea, Radamel Falcao (29), akan kembali ke klub lamanya, FC Porto, pada Rabu (30/9/2015) dengan pengetahuan bahwa ia merupakan pemain dengan statistik paling merosot di FIFA 16. Akankah ia bisa membuktikan diri di Estadio do Dragao, venue di mana ia mencatatkan begitu banyak gol sepanjang memperkuat Porto selama dua tahun sejak 2009?

Berkat penampilannya yang anjlok bersama Manchester United musim lalu, rating sang bomber terjun dari 88 di FIFA 15 menjadi 83 di FIFA 16. Sebagai perbandingan, hanya kiper Besiktas, Tolga Zengin, yang kehilangan poin sebesar Falcao di game sepak bola terkenal tersebut. Ratingnya jatuh dari 81 ke 76 poin.

Striker asal Kolombia ini punya kenangan manis bersama Dragoes dengan mencetak 34 gol dari 43 laga pada 2009-10, musim pertamanya di Porto, sebelum mencatatkan 38 gol dari 42 musim setelahnya.

Kembalinya Diego Costa ke line up Chelsea untuk laga Liga Champions ini membuat Falcao bukan otomatis jadi starter di Portugal. Akan tetapi, ia sebenarnya juga tidak membuat pertahanan lawan ketar-ketir di turnamen ini jika dibandingkan dengan Liga Europa.

Falcao menggelora di LE, bersama Porto ia mencetak 17 gol dari hanya 14 laga di Liga Europa 2010-11, termasuk gol kemenangan di partai puncak kontra tim rival, Braga. Tahun berikutnya Falcao menjadi top scorer Liga Europa lagi, kali ini dengan 12 gol kala membawa Atletico Madrid juara.

Selain itu, ia juga mengobrak-abrik gawang Chelsea kala mencetak hat-trick kaki kiri kontra Petr Cech pada laga Piala Super Eropa 2012. "Saya tak bisa berkata apa-apa. Apa yang ia lakukan tak bisa digambarkan. Radamel adalah seseorang yang selalu satu level lebih tinggi di atas semuanya," ujar pelatih Atletico, Diego Simeone, ketika itu.

Akan tetapi, ia menemukan bahwa gawang musuh di kompetisi terakbar Eropa ini sedikit sulit ditebus.

Striker yang acapkali disebut sebagai salah satu striker terbaik Eropa ini "hanya" dapat menceploskan empat gol dari delapan laga di Liga Champions. Jumlah itu sedikit bagi striker dengan kaliber seperti Falcao sebelum ia terkena cedera serius di lututnya saat memperkuat AS Monaco pada Januari 2014.

Jose Mourinho selalu mengutarakan bahwa ia punya kapabilitas mengembalikan sang pemain ke penampilan terbaiknya. Apakah pagi hari ini ia bisa membantu sang striker menyembuhkan fobia Liga Championsnya?


Editor : Firzie A. Idris
Sumber : juara.net


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X