Dampak kabut asap pekat akibat pembakaran hutan yang melanda sejumlah provinsi di Sumatra dan Kalimantan rupanya berdampak juga terhadap kegiatan olah raga di Tanah Air.
Akibat kebakaran yang masih terjadi di sejumlah tempat, asap pekat juga akan menggangu aktivitas masyarakat.
Kabut asap ini tak hanya buruk bagi kesehatan pernapasan manusia, tetapi juga mengganggu sistem penerbangan.
Akibat kabut asap yang masih pekat tersebut, ajang Djarum Sirkuit Nasional Li-Ning Kalimantan Terbuka dipastikan akan terganggu. Bahkan, pada awalnya banyak klub yang ingin membatalkan partisipasi mereka.
Mengaca pada kalender bulu tangkis nasional, seri ketujuh Djarum Sirnas akan berlangsung di Pontianak, 28 September-3 Oktober. Ajang ini dihelat di GOR PBSI Kota Pontianak dan GOR Bumi Khatulistiwa, Pontianak.
“Bisa kita pastikan, Djarum Sirnas di Pontianak tetap berlangsung seperti jadwal semula,” ujar Eddyanto Sabarudin, Kasubid Turnamen dan Perwasitan PP PBSI.
Dari jumlah peserta yang telah mendaftar, dituturkan oleh Eddyanto, tercatat ada 574 atlet yang siap bertarung di ajang yang memperebutkan hadiah total 220 juta rupiah ini.
Dirinya tetap optimistis seri ketujuh Djarum Sirnas ini bisa digelar. Apalagi, dalam bebarapa hari terakhir, kabut asap di Pontianak mulai mereda setelah diguyur hujan lebat pada Sabtu (19/9). Jarak pandang di Pontianak juga sudah kembali normal.
Menunggu Kondisi
Akibat dampak kabut asap ini, klub Exist masih menunggu kondisi terkini. Klub yang bermarkas di Jakarta Utara ini pun harus berpikir panjang untuk mengirimkan pemainnya. Meskipun sudah mendaftarkan puluhan pemain, kepastian keberangkatan para pebulu tangkis masih menunggu perkembangan terkini.
Dijelaskan oleh Alfianto Widjaya, Ketua Harian PB Exist, faktor keselamatan dan kesehatan pemain binaan jauh lebih penting dibanding mengejar gelar juara.
Karena itu, pihaknya belum bisa memutuskan untuk tetap mengirimkan pemain atau menariknya.
“Kami tidak mau ambil risiko. Kalaupun akhirnya berangkat, kami akan mengirim pemain dalam jumlah kecil. Kesehatan dan keselamatan pemain tentu menjadi pertimbangan pertama kami,” tutur Alfianto.
Penulis: Broto Happy W
Editor | : | Caesar Sardi |
Sumber | : | Harian BOLA, Selasa 22 September 2015 |
Komentar